MORUT, CS – Forum Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2020-2022 resmi dikukuhkan.
Pengukuhan dilakukan Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Victor Tamehi mewakili Bupati Morut, Jumat 27 November 2020 di Hotel Puncak Bougenville, Kolonodale, Morut, Jumat 27 November 2020.
Pengukuhan ini juga dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Maria Ernawati.
Dalam sambutan Bupati Morut, Victor mengatakan bahwa pengukuhan Forum GenRe tingkat kabupaten bertujuan untuk memberi wadah bagi remaja, khususnya remaja di Kabupaten Morut.
Selain sebagai sarana untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sifat, dan perilaku kehidupan yang sehat dan bertanggung jawab serta pengetahuan yang luas sebagai remaja sehingga terbentuk remaja yang berkualitas unggul, cakap, serta memiliki budi pekerti baik.
Dengan terbentuknya forum ini, kata Victor, maka akan terjalin komunikasi remaja, meningkatkan kualitas remaja, dan terhindar dari kenakalan remaja (seksualitas, HIV dan AIDS).
Para anggota Forum GenRe diharap dapat membantu pemerintah dalam upaya pembentukan karakter bangsa dikalangan anak muda. Forum GenRe diharapkan menjadi wadah untuk mengembangkan karakter generasi muda di wilayah Kabupaten Morut menjadi karakter yang berkualitas.
Victor mengatakan, dengan adanya Forum GenRe pihaknya optimis generasi muda Kabupaten Morut akan menjadi generasi yang kreatif dan inovatif. Serta menjadi generasi yang siap menyongsong masa depan.
Iapun mengapresiasi keberadaan Forum GenRe di Kabupaten Morut ini.
“Kami ingin menyampaikan penghargaan serta terima kasih sebesar-besarnya kepada para pembina dan keluarga besar Forum GenRe di Kabupaten Morut yang telah merespon positif program Pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga kencana,” ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati mengatakan dalam sambutannya mengatakan, bahwa BKKBN tengah gencar memprogramkan pencegahan pernikahan anak. Sebab angka pernikahan dini akan berdampak pada kesehatan mental dan psikologis remaja yang telah menikah. Katanya presentasi perkawinan anak di Sulteng telah menembus angka 58,97persendari total perkawinan yang ada(Rilis).