Kekuatan Fundamental PKB Punya Nilai Sejarah Perjuangan

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (FOTO : IST

JAKARTA, CS – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam beberapa survei nasional berhasil masuk dalam tiga besar. Seperti hasil survei terbaru yang dirilis Puspoll Indonesia yang menempatkan PKB berada di posisi tiga di atas Partai Golkar.

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, selain karena berbagai langkah konkret melakukan kegiatan sosial dengan membantu masyarakat yang tidak mampu, hadir di tengah masyarakat melalui kebijakan di legislatif dan eksekutif, serta kekuatan struktur hingga tingkat bawah, kekuatan fundamental PKB adalah memiliki nilai sejarah perjuangan yang nyata untuk bangsa, sejak era pra kemerdekaan hingga saat ini.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Laga Perdana Persipal di Liga 3 Nasional Ditunda Karena ini

”PKB punya sejarah, punya nilai. Para founding father kita punya komitmen juang yang tidak diragukan lagi. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Ilyas Ruhiyat, dan sesepuh PKB lainnya berniat mendirikan PKB untuk bangsa. Bukan untuk NU, bukan untuk pribadi. PKB lahir dari kiai-kiai NU untuk Indonesia, untuk Nusantara,” ujar Muhaimin Iskandar saat memberikan pengarahan pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1442 H secara virtual dengan DPC-DPW PKB se-Bali, NTT, dan NTB, Senin 24 Mei 2021.

Politisi yang akrab disapa Gus AMI itu menambahkan, ketika PKB lahir dari Nahdatul Ulama (NU) untuk bangsa atau dari para kiai untuk bangsa, hal ini tidak berdiri sendiri. Namun ada rangkaian sejarah panjang bangsa.

Baca Juga :  Mengapa Ahmad Ali Layak Menjadi Gubernur Sulteng?

”Sejarah tertulis dengan baik, tinta emas tentang kiprah NU, tokoh-tokoh NU dalam menjaga komitmen kebangsaan, menjaga Merah Putih, teruji dengan baik. Kakek buyut saya, semua pejuang Merah Putih yang tidak berfikir untuk dirinya atau kelompok, tapi untuk kepentingan Nusantara,” katanya.

Menurutnya, sejak awal para kiai sepuh NU mendirikan organisasi sosial keagamaan, rumusan awalnya adalah kemaslahatan umat.

”Kemaslahatan Indonesia, bukan untuk pribadi. Itu doktrin sebelum NU lahir hingga Indonesia merdeka sampai hari ini. Dan nilai total itu sudah menjadi referensi Islam dunia. NU, Islam Indonesia kini telah menjadi teladan baru Islam dunia. Komitmen NU dan PKB telah teruji,” urainya.

Baca Juga :  Pilkada Parimo, Paslon Nizar Rahmatu dan Ardy Kantongi SK Dukungan PKS

Lanjut Gus AMI, warisan sejarah tersebut merupakan modal yang lebih hebat dari modal-modal lainnya, dalam membangun partai untuk kepentingan bangsa.

”Semoga nanti survei PKB dan survei pilpres akan terus lebih baik lagi,” kata Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini. **

Pos terkait