SULTENG,CS – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Maria Ernawati mengurai secara umum kendala yang dihadapi dalam proses Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK21).
Kendala tersebut dipresentasikan di hadapan Ketua Tim Pengamatan Pelaksanaan PK21 BKKBN Pusat, Wahidah, dalam kunjungannya, Senin 24 Mei 2021 di Kantor BKKBN Sulteng.
Maria Ernawati menjelaskan bahwa, PK21 di Sulteng terdapat beberapa kendala yang perlu dievaluasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk pelaksanaan PK periode selanjutnya.
Kendala itu antara lain seperti dukungan operasional, keadaan wilayah dan jaringan yang kondisinya sangat berbeda dengan daerah di Pulau Jawa dan sekitar
Meski dengan segala kondisi dan tantangan itu, Erna sapaan akrabnya menyebut kendala itu tidak akan membuat patah semangat.
“Mulai minggu ini kita akan sama-sama mulai mengentri data. Kami mohon dari pusat untuk membantu kami dengan pembagian portal atau gimana. Karena kalau kami disamakan dengan Jawa,Bali dan Sumatera secara jaringan kita tidak terlalu support” ungkap Erna.
Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Sulteng, Muh. Rosni dalam pertemuan ini mengatakan, setelah memonitoring langsung di lapangan, pihaknya merekomendasikan perlu adanya pemilahan penganggaran.
Untuk memisahkan dukungan transportasi atau BBM dengan biaya operasional lainnya. Serta ketersediaan anggaran paket data internet untuk PK berikutnya
“Karena antar dusun saja itu susah diantarai gunung dan sungai. Perlu diperhitungkan kedepan jika menggunakan teknologi CAPI agar disediakan juga paket data karena rata-rata kadernya kita serba tidak ada tetapi mereka mau bekerja,”ungkap Rosni.
Sementara itu, BKKBN Sulteng sendiri jelas Rosni, telah membuat petunjuk pelaksanaan anggaran PK21 yang merupakan turunan dari petunjuk teknis PK21 dari BKKBN Pusat.
Dalam Juknis itu menurutnya telah diatur bahwa anggaran PK21 Sulteng akan di transfer dari provinsi ke manager pengelola data. Kemudian didistribusikan kepada kader pendata.
Erna dalam kesempatan ini menyatakan harapannya agar ada pertimbangan, langkah atau strategi dari pimpinan ditingkat pusat terkait kondisi di Wilayah Timur Indonesia. Serta menyatakan komitmennya untuk tetap mendukung dan semangat menyelesaikan PK21.
“Dengan semangat juang yang tinggi kami tetap mendukung dan menyelesaikan PK21,”sebutnya.
Kunjungan tim yang diketuai Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Pusat, Wahidah bersama rombongan langsung mengadakan pertemuan bersama Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Maria Ernawati dan jajaran Koordinator bidang yang merupakan pembina wilayah kabupaten/kota.
Wahida dalam pertemuan memang mempersilahkan seluruh
pembina wilayah menyampaikan kondisi terupdate di masing-masing wilayah binaan. Hal itu menurutnya akan menjadi catatan untuk ditindaklanjuti dengan segera.(**)