PALU,CS – Setelah rapat koordinasi (Rakor) Rehabilitasi-Rekonstruksi (Rehab-Rekon), Kamis 27, Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetibo dan Wamen ATR/BPN, Surya Chandra bersama Wali Kota Palu Hadianto Rasyid melanjutkan agenda mengunjungi seluruh lokasi Hunian Tetap (Huntap) di Kota Palu, Jumat 28 Mei 2021.

Lokasi pertama yang dituju adalah Huntap di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Palu. Rombongan lalu bergerak menuju lokasi Huntap Tondo 1. Sekaligus Huntap Tondo 2 dan lokasi Huntap di Kelurahan Talise.

Termasuk mengunjugi lokasi pembangunan sekolah bantuan PUPR yang tak jauh dari lokasi Huntap.

Kepada wartawan, Wamen PUPR, John Wempi Wetibo menyebut, pada prinsipnya pembangunan Huntap di Palu tidak lagi terlalu banyak menemui kendala. Menurutnya Wali Kota Palu Hadianto Rasyid pun pada prinsipnya sudah memahami seluruh perencanaan yang akan dilakukan PUPR

“Kendala sudah tidak terlalu banyak.
Wali kota sudah sangat faham meski baru sekitar tiga bulan jalankan pemerintahan. Beliau support bagi kita. Kenapa saya ajak Wamen ATR/BPN, karena PUPR tidak bisa bangun tanpa dukungan Kementerian ATR BPN,”kata John Wempi.

Kendati begitu, John Wempi mengaku memang masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan terkait rencana pembangunan Huntap.

“Apa yang sudah kita rencanakan masih ada kekurangan- kekurangan lahan. Yang perlu kita minta backup dari mereka. Berharap ditanggal 18 Juni bisa dipercepat. Contoh di tempat kita berdiri ini kurang lebih 5hektar lahan yang kita butuh,”kata John saat berada di lokasi Huntap Talise.

John menjelaskan, terdapat kurang lebih 1.800 unit Huntap yang akan dibangun di Kelurahan Talise. Saat ini pihaknya tengah membangun beberapa unit sekolah di sekitar lahan Huntap.

“Kalau mau tuntas kurang lebih 5 hektar. Namun targetnya tergantung clearing lahannya. Yang ada sudah dengan target kita, kita mau jalan kalau lahannya semua sudah clearing kita bisa jalan,”paparnya.

Kementerian PUPR sendiri kata Wamen, pada dasarnya juga telah siap dari sisi dukungan infrastruktur.

“Tapi kalau soal clearing lahannya tergantung ATR/BPN dan wali kota.
Dari sisi progam dan uangnya kita sudah siap. Karena dukungan biaya bukan hanya dari APBN tapi juga dari dana lon juga ada.
Harapan itu bisa tuntas jika kita bersinergi antara Kementerian ATR BPN, Pemerintah provinsi dan kota Palu,”ucapnya.

Sementara itu, Wamen ATR BPN, Surya Chandra menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan sebuah surat terkait clearing lahan Huntap.

“Karena yang tadinya clearing lahan itu adalah pos kewenangan kepada PUPR. Sekarang kita pindahkan ke pemerintah kota.Pak wali kota nanti akan membantu membereskan claim-claim segala macam. Setelah claim beres, kita bisa langsung pembangunan. Setelah pembangunan kita bisa nanti beres-beres sertifikat,”jelas Surya Chandra.

Menurut Surya, untuk melanjutkan pembangunan Huntap dibutuhkan dukungan yang kuat dari seluruh pihak.

“Harusnya bisa lebih cepat sekarang.
Butuh dukungan kuat dengan kerjasama yang efektif bertiga ini. PUPR,ATR/BPN dan pemerintah provinsi dan kota. Karena kita juga perlu memastikan bahwa yang mendapat Huntap benar-benar korban,”urainya.

Surya pun mengapresiasi segala kerjasama yang telah terbangun dalam proses Rehab-Rekon di Kota Palu.

“Yang menarik dari kegiatan ini adalah kerjasama yang langkah. Belum pernah ada nih model yang begini. Kalau ini berhasil, pengalaman dari Palu, maka saya dengan pak Wamen PUPR siap keliling Indonesia ke daerah-daerah yang mengalami bencana,”ujarnya.

“Salahsatu tantangan kita harus cepat dan akurat. Ini menjadi tantangan berat penanganan pascabencana. Dan itu perlu kerjasama dari Pemda, dari kami dan semua. Kita berharap itu bisa menjadi solusi dari masalah yang ada,”tandasnya.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menambahkan, pihaknya sangat berterimakasih atas support Kementerian PUPR dan ATR/BPN dalam proses Rehab-Rekon pascabencana di Palu.

“Alhamdulillah dari pak Menteri dan pak Wamen mensupport lean consolidasi untuk mengatasi klaim atas tanah yang ada ini. InsyaAllah dalam waktu dekat kita melakukan pemetaan yang cepat dan berkomunikasi cepat dengan masyarakat dan semoga bisa cepat selesai,”kata Hadianto.

Soal target waktu pembangunan Huntap, Kementerian PUPR dan ATR BPN jelas Hadianto telah membuat time line perencanaan.

“Ketiganya sudah membuat time line yakni tanggal 18 ini semua sudah bisa berjalan. Karena memang ada target waktu yang sangat terbatas bagi kita,”sebutnya.

Terlebih jelas wali kota, bantuan yang ada tidak semata-mata dari APBN. Tapi juga dari dana loun yang tentunya memiliki batasan waktu yang cepat harus terserap.

“Kalau tidak, maka ini bisa tidak berlanjut. Dan tentunya akan memberi kerugian, khususnya buat kita masyarakat Kota Palu.
Kita butuh support ini. Maka dari itu, dukungan masyarakat atas penyelesaian ini. Tanpa dukungan masyarakat, tentunya ini sulit dan pastinya akan menghambat atas pembangunan di Kota Palu,”demikian wali kota.(TIM)