PALU, CS – Pemerintah Kota Palu menganggarkan Rp3,7 miliar untuk penanganan masalah penyalahgunaan Narkoba di wilayahnya. Anggaran tersebut melekat di Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat.

Kepala BNN Kota Palu, AKBP. Dr. Baharuddin menyampaikan, dana tersebut cukup memadai untuk menysukseskan program Pemkot Palu yang diberi nama Bersih dari Narkoba (Bersinar).

“Angka ini adalah terbesar di Indonesia. Olehnya penurunan angka penyalahgunaan Narkoba di Kota Palu sangat diharapkan dan menjadi harapan kita bersama,” kata Baharuddin saat menghadiri apel siaga deklarasi anti narkoba, di Halaman Kantor Walikota, Minggu 6 Juni 2021.

Kata Kepala BNN, program Bersinar merupakan sebuah langka maju Pemkot dalam menentukan arah kebijakan dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba, dimana dari enam daerah rawan yang ada di Provinsi Sulteng, lima diantaranya berada di Kota Palu.

“Semoga kebijakan ini membawa dampak yang signifikan, sehingga masyarakat luas mendapat manfaatnya dan juga dapat menginspirasi daerah-daerah lain, khususnya yang ada di Sulteng dan di Indonesia pada umumnya,” katanya.

Kepala BNN Kota Palu, AKBP Baharuddin. (FOTO : Dok Humas Pemkot Palu)

Dikesempatan sebelumnya, Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, saat apel siaga deklarasi anti Narkoba dan melauching kelurahan Bersinar meyampaikan, apa yang dilakukan hari itu merupakan wujud penguatan agar Kota Palu menjadi kota bersih, khususnya bersih terhadap Narkoba.

“Kita pahami bersama bersihkan Narkoba bukan hal yang mudah. Olehnya dibutuhkan fokus bersama untuk melakukan secara masif penanganan Narkoba,” ungkapnya.

Ia berharap kepada semua Satgas K5 anti Narkoba untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, serta mampu melakukan koordinasi yang baik dengan unsur-unsur yang ada. Karena menurutnya, dengan kerja sama apa yang direncanakan akan tercapai.

“Semoga niat kita hari ingin mendapat penguatan dari Allah SWT dan kita diberi keistiqomah dalam menjalankan tugas-tugas kita dan mewujudkan Kota Palu yang lebih baik lagi,” tandasnya. **