Budidaya Rumput Laut Teknologi Jaringan Binaan DKP Sulteng Masih untuk Penuhi Bibit

Ilustrasi Rumput Laut (FOTO : Dok KKP)

SULTENG, CS – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, Moh Arif mengungkapkan, budidaya rumput laut teknologi kultur jaringan binaan DKP saat ini masih untuk memenuhi bibit.

“Kita tidak massal ke masyarakat. Kita budidayanya itu untuk kebun bibit. Nanti dari situ berkembang ke masyarakat,” ungkap Arif, baru-baru ini, di Palu.

Dia menambahkan pihaknya terus memberikan dukungan untuk pengembangan budidaya rumput laut dengan teknologi kultur jaringan. Sebab, potensi budidaya rumput laut di Wilayah Sulteng mencapai 540.012 hektare dan lahan tambak sebesar 42.095 hektare.

Baca Juga :  Pemprov Sulteng Relokasi Anggaran Modal dan Barang untuk Penanganan COVID-19

“Data kami area yang terolah untuk budidaya rumput laut masih berkisar 4 persen dari total potensi tersebut,” ujar Arif.

Dia mengungkapkan Sulteng memiliki lima komoditas unggulan di bidang kelautan yaitu rumput laut, udang dan bandeng, ikan pelagis, dan ikan demersal. Spesies dominan rumput laut yang dibudidayakan yaitu eucheuma cottonii, E spinossoum, dan gracilaria.

Arif membeberkan untuk produksi rumput laut tahun 2019 jenis E cottoni sebesar 806,45 ribu ton yang basah, E spinossum 116,44 ton basah dan jenis glacilaria 7,35 ribu ton basah di daerah ini.

Pengembangan budidaya rumput laut di Provinsi Sulteng disebut cukup tersedia dan potensinya menjanjikan. Itu kartena rumput laut ada di seluruh kabupaten/kota di Sulteng, kecuali Sigi. Potensi pengembangan rumput laut tersebar berada di wilayah selat Makassar dengan luas 308,468 hektare yang tersebar di Kabupaten Buol, Tolitoli, Donggala dan Kota Palu.

Baca Juga :  Raperda Fasilitasi Pesantren Hak Inisiatif Fraksi PKB Disahkan DPRD Sulteng, Begini Reaksi FKKP

Potensi lainnya terdapat di Teluk Tolo seluas 945,460 hektare, tersebar di Banggai, Banggai Kepulauan. Selanjutnya di wilayah Teluk Tomini dengan luas lahan 915.762,50 hektare meliputi Kabupaten Poso, Banggai, Parigi Moutong dan Tojo Una-Una.

“Perlu saya informasikan guna peningkatan kualitas dan kuantitas produk rumput laut, maka sejak tahun 2019, Pemprov Sulteng melalui Dinas Kelautan dan Perikanan mencoba mengembangkan budidaya rumput laut dengan sistem kultur jaringan,” pungkas Arif Latjuba.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pengembangan Usaha Budidaya Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, Budianto Somba, mengungkapkan dalam tahun ini akan ada penambahan lokasi pengembangan bibit rumput laut dengan teknologi kultur jaringan.

Baca Juga :  DPRD Sulteng Ikuti Workshop Pertanggungjawaban APBD 2024

“Tahun ini kita menambah dua lokasi untuk pembuatan kebun bibit rumput laut kultur jaringan yaitu di Parigi Moutong dan Poso,” tandasnya. **

Pos terkait