DONGGALA, CS – Pemuda Desa Masaingi, Kecmatan Sindue, Kabupaten Donggala, yang tergabung dalam Kelompok Pencinta Alam (KPA) Salumpangi menggelar Sarasehan, di Café Wisata Pantai Masaingi, baru-baru ini, dengan menghadirkan akademisi Universitas Tadulako (Untad) sebagai narasumber.

Narasumber tersebut adalah dosen Program studi Teknik Geofisika FMIPA, Muhammad Rusli S.Si, M.Si, Maskur, S.Si.,M.Sc., dosen Program studi Fisika FMIPA,  dan dosen Pembimbing Lapangan KKN LPPM Untad.

Kegiatan tersebut  mengambil topik “Kerusakan di Hulu, Bencana di Hilir”, dengan Sub Tema “Tanggungjawab KPA pada pengelolaan hutan secara berkesinambungan”. Dihadiri Kepala Desa Masaingi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seluruh anggota KPA Salumpangi.

Dikesempatan itu, Muhammad Rusli menguraikan, bahwa dengan nilai ekonomis yang tinggi, pemanfaatan hutan ada saja orang  yang memanfaatkannya secara instan dengan mengeluarkan modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan aspek legalitas, prosedural, keadilan, kearifan dan kelestarian hutan dan sumber daya alam hayati.

Olehnya itu, dalam rangka mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, tumbuhan dan satwa liar yang disebabkan oleh perbuatan manusia, dan mempertahankan serta menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan perlu dilakukan upaya perlindungan.

Dikesempatan yang sama, Maskur memberikan pengalaman tentang pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, untuk menggali sumber-sumber ekonomi tanpa mengganggu hutan secara berlebihan. Misalnya, mengembangkan pariwisata hutan, budidaya tumbuhan endemic, pemanfaatan teknologi tepat guna, misalkan pembuatan cocopet yang memanfaatkan limbah sabut kelapa, pembuatan VCO dan lain sebagainya.

Pada sesi diskusi dan tanya jawab, anggota KPA Salumpangi mengemukakan pengalaman mereka dalam kegiatan pelestarian hutan di Desa Masaingi yang penuh dengan tantangan.

Harapannya,  KPA Salumpangi dapat  menjadikan kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan. Metodenya bisa  dengan cara langsung, yaitu dengan seminar/pemberian materi, pelatihan dan pertemuan tahunan. Bentuk, isi dan bobot materi pembinaan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan profesi peserta.

Sementara, Kepala Desa Masaingi, Nawawi  menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Donggala memprioritaskan pada aspek pariwisata dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di wilayahnya.

Kata dia, khususnya di Desa massaingi mempunyai banyak lokasi yang berpotensi menjadi objek wisata yang tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Akan tetapi, ada hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan pariwisata di desa itu yakni, dengan adanya ancaman  bencana  berupa banjir dan longsor, jika alam di sekitar wilayah Masaingi tidak terjaga dengan baik.

Dikesempatan itu, Kepala desa juga menyampaikan apresiasi kepada generasi muda di desanya yang melaksanakan kegiatan itu. Dia menilai, kegiatan itu bentuk kepedulian pemuda-pemudi di desanya untuk pengembangan desa kedepan.

Dipenghujung, mewakili warga Masaingi, Kepala desa mengucapkan terima kasih kepada Polri, khususnya kepada Ditintelkam Polda Sulteng  Bidang Ekonomi yang memberikan masukan dan telah, mendorong kegiatan pengembangan aktifitas KPA, serta peran dan partisipasinya dalam upaya konservasi SDA hayati dan ekosistemnya, mengembangkan wawasan dan pengetahuan KPA, melakukan koordinasi dan berbagi pengalaman antar anggota KPA.  Sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

“Kedepannya KPA Salumpangi akan menjadi pelopor dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan membantu pihak – pihak terkait didesa untuk menjaga keamanan dan ketertiban tetap dalam situasi yang  kondusif,” pesannya menutup. **