Pendaftar Tenaga Kerja ke Jepang Asal Palu Belum Penuhi Target

 

PALU,CS – Pendaftar program pengiriman tenaga kerja (magang) ke negara Jepang yang dilaksanakan Specifield Skilled Workers (SSW) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerjasama Pemkot Palu masih rendah.

Sejak dibuka pada 7 sampai 12 Juli 2021, jumlah pendaftar program ini baru sebanyak 300 orang dari target 1000 calon tenaga kerja magang.

Terkait hal ini, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid meminta para lurah untuk memasifkan kembali sosialisasi program tersebut.

“Umumkan ke masjid-masjid. Sampaikan bahwa akan ada pengiriman tenaga kerja ke Jepang bagi usia produktif,”jelasnya.

Baca Juga :  Program Pembinaan Khatib Wasathiyah, Polri Star di Kota Palu

Menurutnya, pendaftaran untuk program ini rencana juga akan kembali diperpanjang.

“Baru 300 pelamar dari lebih target 1000. Jangan- jangan informasi ini belum masif,”kata Hadianto dalam rapat koordinasi bersama camat dan lurah, Rabu 4 Agustus 2021 di Kantor Wali Kota Palu.

Menurutnya, pihak SSW dan BP2MI direncanakan pula akan memulai pelatihan bahasa Jepang dan skill pada pekan depan.

“Mereka berharap bisa mengirim tenaga kerja dari Palu sebanyak 1000 orang,”jelasnya.

Nantinya lanjut wali kota, setelah seluruh proses pelatihan selesai, maka rencana pengiriman tenaga kerja ini dilakukan pada Januari 2022.

Baca Juga :  Ini Garis Besar Arahan Wali Kota Palu Dalam Final Futsal Wali Kota Cup

Untuk diketahui, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan BP2 MI terkait pengiriman tenaga kerja dari Kota Palu.

Rencana pengiriman tenaga kerja itu merupakan tindak lanjut kerja sama dengan BP2MI.

Sebagai tahap awal, diperlukan penyiapan sumber daya manusia (SDM) dengan menguasai bahasa asing (Jepang) melalui kursus atau pelatihan sebagai negara tujuan pada program SSW.

Penguasaan bahasa Jepang menjadi salah satu syarat utama yang harus dipenuhi. Selanjutnya calon tenaga kerja dinilai sudah memiliki kemampuan dalam pelatihan itu nanti akan mendapat lisensi dari lembaga pendidikan atau institusi BP2MI.

Baca Juga :  Munas KAHMI XI Sulteng dibuka Wapres

Berdasarkan informasi BP2MI, Jepang membutuhkan kurang lebih 1.000 pekerja migran Indonesia khususnya Palu yang telah dimuat dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) beberapa waktu lalu di Jakarta.

Calon tenaga kerja nantinya akan mengikuti kursus bahasa asing. Lalu seleksi kompetensi sesuai bidang pekerjaan masing-masing yang kurang lebih terdapat 14 item pekerjaan dan 143 sub item pilihan kerja.

Pilihan-pilihan pekerjaan antara lain disektor perikanan, perhotelan, infrastruktur, kesehatan, pertanian, kosmetik, industri manufaktur dan sebagainya.(TIM)

Pos terkait