PALU,CS – Pemerintah Kota Palu memperpanjang waktu pendaftaran calon tenaga kerja dalam program Specified Skilled Workers (SSW) untuk dikirim bekerja ke Jepang hingga 13 Agustus 2021.
Sejauh ini jumlah pndaftar yang akan ikut program ini masih sangat rendah, hanya 300 pendaftar dari target 1000 orang.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu, Setyo Susanto menjelaskan, pendaftaran sebelumnya dibuka pada 7 sampai 12 Juli 2021.
“Makanya kita perpanjangan hingga 13 Agustus tahun ini,”kata Setyo, Kamis 5 Agustus 2021.
Dalam program pengiriman tenaga kerja ke Jepang ini, bisa diikuti paling rendah dengan tamatan SMA,SMK sederajat hingga tamatan sarjana.
Pendaftaran kembali tersebut dapat diakses melalui dalam jaringan (daring) maupun luring.
Pihaknya sebut Setyo akan mengupayakan pertengahan Agustus tahun ini pelatihan sudah dimulai bagi peserta yang telah mendaftar program ini.
Menurutnya, dalam proses pelatihan nanti, masih akan difokus pada penguasaan bahasa asing (Jepang) sebagai syarat utama agar bisa menjadi tenaga kerja di Jepang.
Pelatihan penguasaan bahasa asing, rencananya akan berlangsung dua bulan. Dilaksanakan secara daring dengan jumlah instruktur empat orang eks tenaga kerja Jepang yang juga merupakan warga Palu.
Program SSW kerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebagai upaya pemerintah setempat membuka kesempatan kerja bagi warga Palu yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk bekerja di luar negeri.
Ia menambahkan, sejauh ini Pemkot Palu belum mendapat informasi detail jenis lowongan kerja apa saja yang dibutuhkan. Namun sektor penyerapan tenaga kerja ini antara lain perikanan, perhotelan, infrastruktur, kesehatan, pertanian, kosmetik, industri manufaktur dan sebagainya.
“Calon tenaga kerja yang dinyatakan lulus nanti dalam pelatihan penguasaan bahasa asing akan mendapat lisensi,” ucapnya.
Selain bahasa asing, calon tenaga kerja juga akan mengikuti kompetensi sesuai bidang pekerjaan masing-masing.
Pada proses-proses tersebut, Pemkot Palu akan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan untuk melihat dan mengukur keefektifan rangkaian pelatihan dalam rangka mencari formulasi yang tepat untuk proses selanjutnya.
“Mengingat masih banyak tahapan yang harus dilalui, maka rencananya pengiriman tenaga kerja baru bisa dilaksanakan pada Januari 2022,”pungkasnya.(TIM)