PALU,CS – Masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini telah bisa menikmati 11 titik BBM satu harga yang tersebar di berbagai lokasi.
Salah satu wilayah dengan distribusi tersulit di provinsi ini adalah di Desa Wakai, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una. Sebuah kabupaten kepulauan yang terletak di tengah-tengah teluk Tomini. Sekarang, nelayan-nelayan yang melaut di teluk Tomini tidak kesulitan lagi mendapatkan BBM.
Keberadaannya sebagai destinasi wisata unggulan juga menuntut penyediaan energi dilokasi ini.
Distribusinya dilakukan dengan kapal tanker SPOB (Self-Propelled Oil Barge) dari Terminal BBM Poso sejauh 108,7 mil laut dengan waktu tempuh normal 1 hari.
Diresmikan sejak Desember 2017, konsumsi BBM di wilayah ini per bulan mencapai 75 kilo liter untuk Premium dan 15 kilo liter untuk Biosolar.
Bupati Tojo Una-Una, Muhammad Lahay mengapresiasi langkah yang dilakukan Pertamina.
Ia mengatakan harga BBM di Kepulauan Wakai dan Togean sebelumnya dibeli masyarakat nelayan dengan harga bervariatif. SPBU terdekat berada di daratan Kota Ampana yg berjarak 2-3 jam menggunakan speed boat atau kapal cepat. Hal ini mengakibatkan harga BBM di wilayah tersebut sebelumnya rata-rata Rp 15.000/liter.
‘’Dengan hadirnya BBM Satu Harga di daerah kami, secara otomatis sangat membantu masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Mudah-mudahan para nelayan semakin banyak hasil tangkapan ikannya karena tidak takut lagi kehabisan bahan bakar saat melaut,’’ ujar Muhammad Lahay.
Pihaknya juga akan mendukung seluruh administrasi perizinan terkait pendirian BBM Satu Harga ini agar pemerataan energi dapat terwujud dan perekonomian daerah terus bertumbuh. (***)