PALU,CS – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Palu bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu terpaksa harus tangan membantu warga di Hunian Tetap (Huntap) Kelurahan Tondo 1 Kecamatan Mantikulore Palu dalam mengatasi kesulitan air bersih, Selasa 14 September 2021.
Sudah seminggu lebih warga di Huntap bantuan Yayasan Budha Tzu Chi tersebut tidak mendapat pasokan air dari bak penampungan yang menjadi fasilitas warga setempat.
Menurut warga, sumber air yang mengalir ke bak penampungan tersebut mengalami gangguan akibat banjir. Sehingga warga terpaksa melakukan swadaya dengan caranya masing-masing dalam mendapat air bersih.
Sementara, sumur bor tenaga matahari yang terletak dekat bak penampungan juga tidak berfungsi optimal. Tidak mampu menarik air bawah tanah untuk mengisi bak penampungan.
Menurut salahsatu warga yang diberi kepercayaan menjaga bak penampungan, kondisi itu telah dilaporkan ke pihak Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulteng sebagai penanggung jawab. Namun laporan tersebut belum mendapat respon hingga Selasa 14 September 2021.
“Sudah kami sampaikan, tapi katanya sabar dulu pak. Ini sudah terjadi seminggu,”katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Palu, Bambang Sabarsyah mengaku, kondisi tersebut dilaporkan salahsatu warga ke BPBD Palu.
Setelah mendapat laporan itu, Bambang mengaku langsung berkoordinasi dengan Kepala DPKP Palu Sudaryano Lamangkona untuk mengatasi sementara kesulitan air bersih dengan cara mengisi bak penampungan.
Selanjutnya, Kepala DPKP Sudaryano Lamangkona menyebut, pihaknya langsung mengerahkan dua unit mobil Damkar berkapasitas 500 ribu liter untuk mengisi bak penampungan warga tersebut.
Selain itu, satu unit mobil tangki milik BPBD Sulteng berkapasitas 500 liter juga ikut membantu distribusi air tersebut.
Menurutnya, insiatif melakukan pengisian ini adalah untuk aksi kemanusiaan dalam rangka menyongsong hari ulang tahun ke 43 Kota Palu. Karena katanya, warga mengalami kesulitan air bersih tersebut sudah berlangsung seminggu lebih.
“Kami namakan aksi ini aksi air untuk kemanusiaan,”katanya.
Ia berharap, instansi lain yang berwenang menyangkut sarana prasarana terkait dengan air bersih ini bisa bersinergi dalam aksi tersebut.
Ia menambahkan, untuk mengatasi pemenuhan air dalam kondisi demikian, BPBD Sulteng mengaku sudah bersedia menyiagakan dua unit tangki kapasitas 5ribu liter yang direncanakan mengisi langsung air ke tandon milik warga.
“Jadi warga sepakat mengganti biaya operasional mobil dengan harga yang akan disepakati dengan petugas BPBD Sulteng,”pungkasnya