PARIMO, CS – Salah satu Warga Binaan Lapas Kelas III Parigi Moutong (Parimo), Muhammad Rizal, dari balik jeruji besi membeberkan pemicu kekacauan sore tadi.
Dia mengungkapkan bahwa kekacauan itu merupakan akumulasi kemarahan warga binaan akibat ulah oknum petugas lapas yang kerap melakukan tindakan penganiayaan kepada warga binaan.
“Sering kali dilakukan pemukulan oleh petugas setiap hari, hanya karena masalah-masalah sepele sampai dikatai binatang. Hal yang terjadi hari ini berawal dari tindakan penganiayaan dilakukan oleh petugas Lapas terhadap lima rekan kami yang ketahuan menggunakan handphone,” beberanya.
Mewakili rekan warga binaan. Muhammad Rizal menegaskan, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum petugas Lapas bukan hal wajar. Bahkan selain penganiayaan, petugas juga kerap mengisi mulut warga binaan dengan sepatu yang digunakan petugas.
“Tindakan ini telah lama dipendam, dan diluapkan dengan tindakan seperti ini agar mendapatkan keadilan,” akunya.
Olehnya, warga binaan menuntut, lima oknum petugas yang kerap melakukan penganiayaan agar dipindahkan ke Lapas lain, dan tidak ada lagi tindakan penganiyaan serupa.
“Kami juga meminta agar apa yang kami alami ini dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).Tidak ada provokator, tidak ada yang mengarahkan kami melakukan ini. Ini sudah lama kami tahan-tahan. Kalau kami mau lari dari Lapas ini, bisa saja gerbang utama ini kami bongkar, tapi kami tidak lakukan itu,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Lapas Kelas III Parimo, Muhammad Askari Utomo berjanji, tuntutan para warga binaan akan dilaporkan ke pimpinan. Pihaknya juga melakukan klarifikasi kesegala arah, dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap para petugas yang dimaksud.
Namun kata dia, untuk sementara pihaknya masih fokus dengan mengendalikan kondisi Lapas seperti semula.
“Jika nantinya ada pemeriksaan dari pimpinan, kami siap untuk diperiksa,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini pihaknya tidak pernah menerima laporan tindakan penganiayaan oleh petugasnya. Persoalan itu, baru diketahui puncaknya pada pukul 16.00 Wita.
“Sebelumnya petugas kami melakukan penertiban Handphone, tetapi belum diketahui pasti apa penyebabnya,” tutupnya. (MW)