SULTENG,CS – Himpunan Nelayan Sulawesi Tengah (HNST) memprotes pembangunan tanggul Silae, Lere Besusu dan Talise (Sulabeta) karena dianggap mengancam keberlangsungan hidup nelayan sepanjang Teluk Palu.

Selain itu sebanyak 12 perahu nelayan dilaporkan rusak akibat dampak pembangunan tanggul tersebut.

Protes ini mereka suarakan dengan mendatangi Kantor DPRD Sulteng. Sebanyak 9 wakil nelayan datang bersama Ketua HNST, Jaya Rahman dan penyuluh nelayan.

HNST diterima Anggota DPRD Sulteng Fraksi NasDem Yahdi Basma di Ruang Fraksi NasDem, Lantai Gedung B, Kantor DPRD Sulteng.

Mereka umumnya mengeluhkan permasalahan yang mereka hadapi sejak proyek tanggul Silebeta tersebut dibangun.

“Persisnya selesai di bulan Maret 2021. Untuk Talise sendiri, 12 perahu nelayan rusak akibat dampak tanggul ini.” Tutur Pak Arham, salah seorang Nelayan yang turut mengikuti pertemuan ini.

Hingga pukul 12.00 WITA, HNST masih berdiskusi bersama Yahdi Basma terkait dampak tanggul Silebeta yang dibangun sepanjang sekitar 7,4 km tepatnya menyisir Pesisir Teluk Palu. Tanggul tersebut membentang mulai dari ujung Jalan Cumi – Cumi hingga Kawasan Penggaraman.(**).