SULTENG,CS – Apel konsolidasi kesiapsiagaan menghadapi bencana alam digelar bersama jajaran Mapolda Sulteng dan unsur Forum Komunikasi Pemimpin Daerah (Forkominda), Kamis 28 Oktober 2021 di Mapolda Sulteng.
Dari unsur DPRD Sulteng, apel siaga ini dihadiri Anggota DPRD Sulteng Hasan Patongai yang mewakili pimpinan.
Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso, menyatakan apel siaga merupakan wujud kepedulian Polda Sulteng beserta jajarannya sebagai langka antisipasi kesiapan menangani bencana alam.
Wakapolda menyebut bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja dan tidak mengenal ruang waktu
Karenanya selalu semua pihak harus selalu waspada dan siaga.
Mengingat juga analisis badan Metrologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akhir tahun 2021akan terjadi peningkatan akumulasi curah hujan tinggi yang terjadi hampir di seluruh Indonesia.
Perkiraan itu bisa mengakibatkan bencana banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang puting beliung, gempa bumi dan tsunami.
Wakapolda menambahkan, data tahun 2019 – 2021 terjadi sebanyak 111 di wilayah Sulteng. Dengan rincian banjir 65, longsor 31, angin kencang puting beliung 12, dan gempa bumi 13 kali.
Namun yang kerap terjadi adalah banjir yang disertai tanah longsor.
Contohnya di Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, Desa Rogo, Desa oloboju, serta Desa Bolapapu Kecamatan kulawi Kabupaten Sigi. Lalu Kelurahan Tueweley Kabupaten Tolitoli Kecamatan Tuweley. Termasuk daerah Kebon Kopi, Desa Nafa Bomba Kabupaten Donggala.
Wakapolda berharap agar segera menginventarisir daerah atau wilayah yang rawan bencana dan membuat perencanaan awal dalam pelaksanaan evaluasi mandiri.
Ia mengimbau masyarakat terutama yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai atau wilayah pantai dan wilayah perbukitan untuk selalu waspada dan siaga.
Iapun berharap setiap anggota kepolisian atau Basarnas dan OPD terkait tugas kemanusiaan ini dengan penuh integritas tulus ikhlas dan loyalitas dan penuh tanggung jawab.
“Gunakan prinsip cepat dan tepat kepada seluruh unsur yang bertanggung jawab dalam penanganan dan penanggulangan bencana untuk melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan serta selalu meningkatkan koordinasi dengan BMKG dan lembaga lain,”demikian Wakapolda (***).