SULTENG,CS – Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menganggarkan pengadaan 19 unit mobil ambulans pada tahun 2021. Program anggaran itu dialokasikan melalui Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Sulteng.
Dari 19 unit tersebut, 10 diantaranya merupakan alokasi anggaran Pokir dari Anggota Fraksi PKS DPRD Sulteng.
“Alhamdulillah, dari total 19 unit ambulans tersebut, 10 di antaranya adalah bantuan ambulans yang teralokasi dari anggaran Pokir anggota Fraksi PKS DPRD Sulteng tahun anggaran 2021,”ungkap Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng Hj Wiwik Jumatul Rofiah, S Ag MH dalam keterangan resminya, melalui rilis fraksi, Rabu 10 November 2021.
10 ambulans tersebut masing-masing dua unit untuk Kota Palu melalui anggaran Pokir Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofiah
Kemudian dua unit di Kabupaten Banggai dan satu unit di Kabupaten Bangkep melalui Pokir Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Sri Atun.
Lalu tiga unit melalui Pokir Anggota Fraksi PKS DPRD Sulteng Hj Fatimah Amin dengan masing-masing satu unit ambulance di Kabupaten Morowali, Poso dan Tojo Una-Una dari Pokir.
Terakhir, melalui Pokir Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sulteng, H Tahir M Siri, dialokasikan bantuan dua unit ambulans untuk Kabupaten Donggala.
Penyaluran bantuan ambulans ini, menurut Bunda Wiwik, sapaan akrabnya, merupakan bentuk komitmen anggota DPRD dari PKS, untuk mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, sebagai bentuk tanggung jawab kami, dalam pengalokasian Pokir, kami lebih banyak melalui Bansos dan sangat sedikit mengalokasikan di kegiatan fisik. Artinya, kalau bantuan melalui Bansos, semuanya turun dan dinikmati oleh masyarakat,”ungkap Bunda Wiwik.
Demikian pula dalam hal penggunaan ambulans, walaupun merupakan hasil perjuangan anggota DPRD dari PKS, melalui Pokir, namun semua masyarakat, tanpa melihat latar belakang sosial, bahkan tanpa melihat pilihan politik, semuanya berhak untuk menggunakan ambulans, yang pengelolaan dan pemeliharaannya, telah diserahkan kepada yayasan atau masjid.
“Inilah bentuk khidmat kami untuk masyarakat, insya Allah akan terus memberikan manfaat bagi semua, untuk Indonesia dan Sulteng yang lebih baik.”tandas Bunda Wiwik.(**)