PALU,CS – Antrian panjang kendaraan untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi pemandangan yang hampir setiap saat terlihat disejumlah SPBU di Kota Palu dua pekan belakangan.
Pengendara harus rela berjam-jam untuk mendapat giliran pengisian. Pemandangan demikian terpantau di SPBU Jalan M Yamin dan Sisingamangaraja Palu, Jumat siang 12 November 2021.
Antrian kian menjadi-jadi karena kendaraan berbahan bakar BBM jenis solar subsidi juga ikut mengantri. Ini menyusul adanya aturan pembatasan pembelian karena kuota yang terbatas.
Antrian panjang tak jarang membuat beberapa pengendara terpaksa membelok kendaraan karena tak kuat mengantri. Lalu terlihat mengisi BBM Pertalite pada pengecer sekitar SPBU.
Salahsatu pilihan mengisi BBM Pertalite memang adalah pengecer. Mereka menjual Pertalite dengan satuan botol seharga Rp10 Ribu. Akibat pengecer Pertalite ini juga disebut-sebut salahsatu yang memicu kelangkaan Pertalite di SPBU.
Karena biasanya terlihat di SPBU juga ikut mengantri dengan jarigen-jarigen besar.
Selain menjual kembali dengan satuan botol, kini pengecer Pertalite di Kota Palu kian kreatif. Menjual Pertalite dengan sebuah dispenser pengisian rakitan, layaknya di SPBU. Lengkap dengan nozzle dan daftar harga Pertalite yang muncul secara elektrik dengan susunan jumlah, liter dan harga.
Lalu memberi nama Pertalite eceran dengan istilah Pertamini.
Ukuran dispenser memang agak sedikit lebih kecil dari dispenser pengisian di SPBU. Namun secara tampilan, sudah sangat mendekati. Terlebih variasi warna mesin dispenser yang dibuat serupa.
Saat ini, pertamini sudah mulai bermunculan bak jamur yang tumbuh subur di batang pohon lapuk. Hampir terlihat diseluruh ruas jalan di Kota Palu.
Disepanjang Jalan Veteran Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore Palu, jumlah Pertamini terpantau sebanyak 8 unit.
Pertamini juga banyak terlihat di Jalan Bulumasomba dan Jalan Mantikulore Kelurahan Lasoani.
Selain mengecer dengan mesin dispenser, para pemilik Pertamini umumnya juga tetap menjual Pertalite eceran menggunakan botol dengan harga Rp10 Ribu.
Pertamini hanya khusus menjual BBM jenis pertalite. Dengan harga Rp9 Ribu perliter. Namun harga itu bisa dinegosiasi sesuai dengan nilai uang.
“Bisa harga lima ribu pak. Bisa juga sepuluh ribu,”ujar pemilik pertamini di Jalan Veteran Palu saat media ini mengisi pertalite, Jumat 12 November 2021.
Menurut pengakuan salahsatu warga pemilik Pertamini, mesin rakitan dispenser itu mereka beli dengan harga Rp11juta. Peralatan itu mereka dapatkan dari penyedia alat di Kota Makassar Sulawesi Selatan.(TIM).