POSO, CS – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Tenny C. Soriton mengaku rindu dengan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Kerinduan ini mendorongnya untuk bertemu secara langsung, sekaligus memberikan pembinaan kepada PKB/PLKB Kabupaten Poso, di Balai Desa So’e Kecamatan Pamona Puselemba.
“Ada kerinduan ada cinta di Poso, banyak cinta,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan peserta kegiatan Rapat teknis penyuluh KB dan PLKB se Kabupaten Poso, Kamis 10 Februari 2022.
Ini kali pertama Tenny berjumpa secara langsung sejak kembalinya dari Kalimantan Barat dan dilantik menjadi kaper BKKBN Sulteng di akhir tahun 2021. Perjumpaan ini dimanfaatkannya untuk memberikan motivasi dan arahan terkait program.
Ia menuturkan, PKB/PLKB harus bangga dengan profesinya saat ini, dan fokus menyasar program-program yang belum mencapai target.
“Kita harus fokus memetakan. TFR, ASFR tinggi, ini kita sasar sehingga kita fokus. Dimana MKJPnya kurang, itu yang fokus digarap,” katanya.
Kepada para PKB/PLKB, Tenny mengaku memulai karier di dunia ASN sebagai Penyuluh KB medis, dan bertugas selama 21 tahun lamanya. Olehnya ia berharap PKB/PLKB harus berbangga dengan profesinya, dan terus berbenah diri dalam penggunaan IT, begitu juga pembuatan Dupak. Ia menegaskan tidak akan mengizinkan PKB/PLKB pindah karena alasan sulit membuat Dupak
“Teman-teman yang sudah jadi pegawai, berbangga dan bersyukur dengan posisi sekarang ini. Ikhlas, jangan permasalahan itu diangkat sebagai beban. Tidak bisa pindah, pensiun dini saja tidak disetujui apalagi pindah. Itu (dupak) sudah ketentuan pusat. Saya minta IPeKBnya harus diperkuat, saling bantu buat dupak, kami juga siap bantu,” pesannya.
Dikesemptan yang sama, Kepala Dinas P2KB Poso dr. Jani Moula, menyampaikan kabar baik, bahwa Balai penyuluh KB telah tersedia di 19 kecamatan atau seluruh kecamatan di Kabupaten Poso. Dengan demikian, seluruh kecamatan telah memiliki balai penyuluhan KB, tidak ada lagi PKB/PLKB yang berkantor disudut-sudut kantor camat.
“Seluruh kecamatan sudah memiliki balai, tidak ada PLKB yang berkantor di sudut-sudt kantor camat, atau datanya ditaruh di pojok-pojok kantor camat, ” ungkapnya.
Dipenghujung, dr. Jani menyampaikan terimakasih kepada BKKBN yang selalu membukan ruang untuk Dinas P2KB atas permasalahan-permasalahan yang ada di daerah. (MOH.YAMIN)