SULTENG,CS – Musyawarah Wilayah III Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), berakhir Minggu 27 Februari 2022.
Selain menetapkan program kerja dan rekomendasi, dalam Muswil yang dibuka sejak Sabtu, 26 Februari 2022 tersebut, juga menetapkan sejumlah pengurus baru.
H Muh Iqbal Mustamin, MSi, secara aklamasi terpilih memimpin JSIT Wilayah Sulteng, hingga 2026 mendatang. Iqbal Mustamin, menggantikan Drs H Mahmud Yunus, yang dalam Muswil III JSIT, dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina.
“Mendampingi Pak Iqbal, Muswil juga mengamanahkan jabatan Sekretaris JSIT wilayah Sulteng kepada Ibu Rahmawati Ottoluwa S.Sos,”sebut Humas JSIT Sulteng, Nauval Abd Rahman, dalam rilis resminya kepada sejumlah media, Minggu 27 Februari 2022.
Selain itu, dalam Muswil juga menetapkan program kerja dan rekomendasi-rekomendasi. Di antara program kerja yang ditetapkan, khususnya terkait dengan pembinaan siswa, yakni program meningkatkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air berdasarkan nilai-nilai Islam dalam bingkai 4 pilar (NKRI, UUD 45, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika). Program lainnya, yakni pembinaan kepemimpinan siswa di seluruh Sekolah Islam Terpadu wilayah Sulawesi Tengah.
Menurut Nauval, bahwa dalam Muswil III, juga diputuskan beberapa poin rekomendasi. Di antaranya, meningkatkan peran JSIT Indonesia wilayah Sulawesi Tengah, sebagai penggerak pemberdaya sekolah Islam Terpadu di Sulawesi Tengah.
“Muswil juga menghasilkan rekomendasi untuk pemerintah daerah. Salah satu, menyarankan pemerintah daerah, untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan memfasilitasi sarana dan prasarana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),”kata Nauval lagi.
Selain itu, melalui Muswil III kembali dikokohkan, bahwa JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah terus berkomitmen menjadi garda terdepan dalam pembentukan profil pelajar Pancasila sesuai amanat pembukaan UUD NRI 1945.
“JSIT Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah, juga siap bersinergi bersama seluruh elemen bangsa dan organisasi pendidikan, termasuk dinas terkait dalam penguatan nilai-nilai budaya dan kesatuan bangsa,”tandasnya.(**)
