SULTENG,CS – Komisi-II DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kelangkaan minyak goreng, BBM Jenis solar, dan gas elpiji 3 kg, Selasa 19 April 2022 di Ruang Rapat Komisi-II DPRD Sulteng.

RDP ini menindaklanjuti aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa se Kota Palu pada 11 April 2022 silam. Sebuah aksi mahasiswa menyusul banyaknya keluhan masyarakat akan kelangkaan minyak goreng, solar dan gas elpiji subsidi yang disuarakan mahasiswa di Indonesia termasuk aliansi mahasiswa se-Kota Palu.

RDP dipimpin Wakil Ketua Komisi-II DPRD Sulteng, H Moh Nur Dg Rahmatu, mewakili Ketua Komisi Yus Mangun yang dalam waktu bersamaan memimpin rapat bersama Pimpinan dan Anggota Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Sulteng

Anggota Komisi II yang ikut hadir langsung dan secara virtual dalam RDP ini masing-masing Irianto Malinggong, Yahdi Basma, Muslih, Faisal Alatas, Rosmini A Batalipu.

RDP juga dihadiri perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng serta beber perwakilan mahasiswa.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Donny Setiawan  dalam RDP ini mengaku pihaknya kini tengah menelusuri secara ketat pemicu kelangkaan minyak goreng, solar dan gas elpiji.

Namun dugaan sementara kata Donny, kelangkaan minyak goreng kemungkinan terjadi karena adanya penimbunan para mafia pangan atau mafia minyak goreng.

Selain katanya karena terjadi kenaikan harga minyak nabati/minyak sawit (Crude Palm Oil). Yang saat ini harganya di pasar dunia menembus Rp19.227.660 per barel atau 1.340 dolar Amerika. Dari sebelumnya seharga Rp15.783.900 atau 1.100 dolar Amerika.

Kondisi itu diperparah tingginya biaya pengiriman dan biaya sewa kontainer, tingginya permintaan harga luar negeri dibandingkan dalam negeri.

Meski begitu, Donny Iwan Setiawan memastikan saat ini ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan bahan pokok selama bulan suci ramadhan hingga 2 bulan kedepan masih terbilang aman. Walaupun kemudian harga minyak goreng kemasan dipasarkan secara bervariasi

Sedangkan minyak curah sambung Donny, saat ini masih mengalami kendala dari segi pendistribusian. Sehingga para produsen belum bisa melakukan belanja secara massif. Hal ini memicu terbatasnya distribusi minyak curah di daerah.

Donny menambahkan, saat ini pula pihaknya bekerja sama dengan Makorem 132 Tadulako berencana menggelar pasar murah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat utamanya minyak goreng dan gas elpiji subsidi pada tanggal 26 sampai 27 April 2022 di Lapangan Makorem.

Sekretaris Komisi-II DPRD Sulteng, Irianto Malinggong mengaku, RDP ini mengungkapkan begitu banyak masalah dibalik kelangkaan bahan-bahan pokok tersebut mulai dari level nasional hingga daerah.

Menurutnya, pemerintah sejauh ini telah melakukan langkah strategis dalam mengatasi kelangkaan bahan pokok tersebut. Baik melalui operasi pasar yang dialkukan Satgas Pangan dan Satgas BBM

Namun itu semua ujar Irianto Malinggong, ternyata belum mampu mengatasi akar permasalahan dibalik kelangkaan bahan pokok tersebut.

Oleh sebab itu, Irianto meminta agar RDP ini kembali harus mengeluarkan rekomendasi bagi Satgas Pangan dan BBM Sulteng yang sudah terbentuk bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk lebih mengintensifkan pengawasan dan pengendalian di lapangan. Serta tetap harus melaksanakan operasi pasar.

Iapun meminta OPD terkait dalam Satgas Pangan dan BBM untuk memasukkan DPRD Sulteng dalam Satgas agar nantinya DPRD Sulteng bisa meninjau langsung kinerja Satgas bersangkutan.

Dengan begitu, informasi terkait permasalahan kelangkaan BBM dan bahan pokok bisa lebih rinci dan terkontrol.

Sementara terkait dengan rencana pasar murah yang akan digelar Dinas Perins dan Perdagangan Sulteng bersama Makorem 142 Tadulako, ia meminta agar hal itu diinformasikan secara luas kepada masyarakat. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.

Untuk diketahui pula, saat ini Komisi III DPRD Sulteng juga tengah berkonsultasi dengan BPH Migas di Jakarta untuk membahas isu Kelangkaan BBM jenis solar di Sulteng. Komisi III juga mendorong adanya penambahan kuota BBM ke wilayah Sulteng.

Sementara itu, koordinator Aliansi Mahasiswa se Kota Palu, Salahuddin yang hadir dalam RDP kembali mengutarakan keresahan masyarakat atas kondisi tersebut. Menurutnya, kelangkaan BBM dan bahan pokok ini juga dirasakan mahasiswa rantau di Palu.

Pihaknya pun kembali meminta pemerintah pusat dan daerah agar secepat mungkin mengatasi permasalahan tersebut. Mengingat kecenderungan naiknya harga bahan pokok yang biasanya terjadi di bulan Ramadan dan menjelang lebaran idul Fitri (***/TIM).