Sudah di PAW dari DPRD Sigi Kemudian Diminta Besarkan Partai, Ini Sahutan Anas Umar

Ketua Komda Alkhairaat Sigi, Anas Umar

SIGI, CS – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sigi, Ayub Willem Darawia meminta Anas Umar tetap memberi kontribusi dalam membesarkan partai, meski telah di PAW dari kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Menanggapi hal itu, Anas Umar mengatakan, sangat mengapresiasi keinginan ketua partai Demokrat Sigi Ayub Willem Darawia. Ia menganggap keinginan itu adalah pribadi, bukan keinginan partai. Anas mengatakan dalam pemahaman ketua Demokrat Sigi bahwa dirinya tidak diberhentikan dari partai.

Bacaan Lainnya

“Bagi saya itu adalah tafsiran yang keliru. Memang dalam surat PAW tidak disebutkan secara eksplisit bahwa saya dipecat. Namun beliau lupa bahwa dasar surat PAW itu adalah surat rekomendasi mahkamah partai yang di dalamnya disebutkan bahwa saya diberhentikan sebagai anggota partai,” terang Anas Umar, Rabu (29/6) siang.

Ketua Komda Alkhairaat Sigi itu melanjutkan, meski begitu, secara pribadi sangat menghormati dan sangat dekat dengan Ayub Willem dan telah banyak membantu. Namun kata dia, partai telah mengambil sikap, dan dirinya pun telah menerima keputusan itu.

Anas menegaskan, sampai sekarang tidak ada bukti sama sekali terhadap tuduhan yang menjadi alasan dirinya di PAW.

“Semua proses pembuktian yang dilalui baik di Gakkumdu Bawaslu maupun di PN Donggala semua menyatakan saya tidak terbukti bersalah. Namun di internal partai saya tetap disalahkan melalui proses yang bagi saya tidak sesuai fakta. Mereka menang di kasasi MA hanya karena MA menganggap bahwa putusan partai final dan mengikat, sehingga kemenangan saya di PN Donggala dianulir” katannya.

Pimpinan Majelis Taklim Syubbanul Khairaat Sigi itu menanyakan, alasan pemberhentian dirinya. Karena menurut dia, bahwa dalam undang-undang partai politik syarat di PAW itu ada tiga, yaitu meninggal dunia, mengundurkan diri atau dipecat.

Menurut dia, tiga unsur itu tidak ada sehingga terkesan aneh. Ia merasa partai memang tidak menginginkan, sehingga dengan cara apapun juga ia harus dilengserkan.

Anas memastikan Pemilu 2024 mendatang akan kembali bertarung dengan niat untuk memajukan dan mengembangkan dakwah islam dan pendidikan Alkhairaat secara khusus. Sejauh ini kata dia, sudah ada 7 partai politik nasionalis dan riligius mengajak dirinya untuk bergabung.

“Dan Alhamdulillah saya sudah memilih untuk bergabung di partai terbesar di Sigi.” pungkasnya.

Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin

Pos terkait