SULTENG,CS – Pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Tengah (Sulteng) sowan ke ruang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sulteng Rabu 6 Juli 2022.
Kedua organisasi pemuda ini diterima Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofi’ah. Dalam kesempatan ini, PII dan IPM memaparkan program-program kerjanya. Kedua organisasi tersebut berharap, program kerja yang mereka paparkan, dapat dibantu Fraksi PKS DPRD Sulteng.
“Insya Allah kami akan melaksanakan kegiatan pendampingan pelajar tahun ini. Lokasinya, kita rencanakan di Kabupaten Banggai Laut. Juga ada beberapa kegiatan lainnya, mulai dari skala nasional hingga skala provinsi,”kata Ketua PII Sulteng, Dedi Febrianto yang menyambangi ruang Fraksi PKS bersama empat pengurus PII Sulteng lainnya.
Kepada Bunda Wiwik, sapaan akrab Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, pengurus IPM Sulteng yang dipimpin langsung ketuanya Ahmad Mujaddid, juga memaparkan program kerjanya yang sedang dan akan mereka laksanakan saat ini, hingga akhir periode pengurus 2023 mendatang.
Salah satunya kata Mujaddid, yang akan dilaksanakan IPM adalah Training Of Trainer (TOT) Pendampingan Teman Sebaya. Kegiatan tersebut, merupakan tindaklanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan secara nasional oleh Pimpinan Pusat IPM belum lama ini di Yogyakarta.
“TOT insya Allah akan dilaksanakan selama tiga atau empat hari. Ditargetkan, TOT nantinya diikuti lebih dari 50 peserta dari seluruh Sulawesi Tengah,”sebut Mujaddid, yang datang bersama tiga pengurus PW IPM Sulteng lainnya.
Menanggapi paparan dan harapan pengurus PII dan IPM Sulteng, Bunda Wiwik berjanji untuk membantu dan mengadvokasi kegiatan-kegiatan tersebut, dapat diakomodir melalui Anggaran Pokok Pikirannya (Pokir) sebagai anggota DPRD Sulteng.
“Saya lihat proposalnya akan dilaksanakan 2022 ini sekitar akhir tahun. Insya Allah semoga bisa diinput untuk APBD Perubahan 2022 yang pada Rabu (6 Juli 2022) ini, batas akhir input Pokir APBD Perubahan 2022,”ungkap Bunda Wiwik.
Kepada pengurus PII dan IPM, Bunda Wiwik juga menyampaikan harapan-harapannya. Salah satunya, agar pengurus dan anggota PII dan IPM, bisa berkontribusi dalam mengadvokasi masalah-masalah sosial.
“Kepada pengurus PII dan IPM, saya juga berharap untuk bisa belajar dan memahami terkait berbagai regulasi yang ada saat ini. Kalau kalian paham, maka insya Allah bisa melakukan advokasi dan ikut secara langsung, dalam mengawasi dan mengevaluasi ragam aturan yang ada di Sulteng,”tandasnya.(**)