Gerak Cepat, Ketua DPW PKB Sulteng Distribusikan Bantuan pada Korban Banjir Bandang di Parimo

Ketua DPW PKB Sulteng, Rahmawati M. Noer (tengah) saat menemui warga yang terdampak banjir bandang, di Desa Torue, Jum’at 29 Juli 2022 pagi. (FOTO : dok DPW PKB Sulteng)

PARIMO, CS – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rahmawati M. Noer bersama rombongan bergerak cepat meninjau lokasi banjir bandang, di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Jum’at 29 Juli 2022 pagi.

Dikesempatan itu, Politisi asal Kabupaten Parimo itu juga menyerahkan langsung bantuan yang menjadi kebutuhan dasar warga. Diantaranya, makanan instan, air mineral, selimut, sarung dan lain-lain.

Bacaan Lainnya

Rahma mengaku, apa yang dilakukan merupakan bentuk kepeduliannya dan PKB terhadap masyarakat, khususnya masyarakat yang sedang dilanda musibah.

“Kami serahkan pada Kepala Desa Torue, Kalman selaku perwakilan warga, yang selanjutnya akan didistribusikan kepada yang berhak,” katanya.

Dia menjelaskan, kunjungan langsung dan memberi bantuan merupakan bentuk empati dirinya dan PKB. Terlebih dirinya sebagai politisi yang lahir dari daerah tersebut.

“Tidak banyak yang kami berikan. Namun, kami berharap semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” terangnya.

Pantuan media ini, Rahma M. Noer merupakan satu-satunya anggota DPRD Sulteng yang pertama kali terlihat di lokasi banjir. Setelah menyerahkan bantuan di posko yang dibangun warga, Rahma melanjutkan dengan menemui langsung warga yang terdampak, memberi dukungan moril dan motivasi agar warga kuat menerima musibah.

Ketua DPW PKB Sulteng, Rahmawati M. Noer saat menyerahkan bantuan untuk warga yang diwakili Kepala Desa Torue, Kalman, Jum’at 29 Juli 2022 pagi. (FOTO : dok DPW PKB Sulteng)

Berdasarkan hasil asesmen, data awal korban meninggal dunia dari banjir bandang itu  berjumlah tiga orang, di antaranya seorang pria bernama Kasmin Toki (50), warga dusun 2 Desa Torue.

Kemudian, warga yang melintas di jalur Trans Sulawesi dusun 3 Desa Torue, Mato (50) warga Kelurahan Maesa, dan Aneke Solang (44), warga Kecamatan Tinombo Selatan.

Sementara yang masih berstatus hilang berjumlah empat orang berasal dari dusun II Desa Torue. Di antaranya, balita dua tahun, dua ibu rumah tangga dan satu lansia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Parimo, Zulfinasran menyampaikan, dari hasil asesmen, titik pengungsian tersebar di dusun lima, bertempat di rumah kepada Desa Torue, sebanyak 41 jiwa. Selanjutnya berlokasi Masjid dusun dua sebanyak 221 jiwa, sedangkan di kantor desa berjumlah 94 jiwa.

“Warga lainnya, mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terdampak. Kami juga, telah melakukan pelayanan kesehatan kepada korban yang mengalami luka-luka, dan trauma,” jelasnya.

Sejumlah fasilitas umum juga terkena dampak banjir, yakni Puskesmas Torue, Pagar Kantor Camat setempat, dan ruang kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bukan hanya Desa Torue, namun sejumlah desa di Kecamatan Torue juga ikut terkena dampak luapan Sungai Torue, yakni Desa Purwosari, Tolai Barat, Tolai Timur, Tanalanto dan Astina.

Diketahui, sejumlah desa di Kecamatan Torue terencam banjir, akibat luapan sungai sekitar pukul 22:00 WITA. Titik terparah berada di Desa Torue, mulai dari dusun satu, dua, tiga dan lima. **

Pos terkait