SULTENG,CS – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Rahmawati M Nur menegaskan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.
Hal itu ia tegaskan dihadapan massa aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Palu saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulteng,Rabu 31 Agustus 2022.
Ketua DPW PKB Sulteng ini kenaikan harga BBM akan membawa banyak dampak bagi rakyat. Ia mengaku secara pribadi juga ikut menolak karena akan berdampak bagi dirinya atas kebijakan pemerintah tersebut.
“Bahwa secara garis besar PKB baik di pusat maupun di Sulteng saat ini juga menolak apa yang menjadi rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM,”tegasnya.
Mewakili kelembagaan, Rahmawati menyebut DPRD Sulteng bukannya tidak merespon tuntutan massa aksi yang meminta Anggota DPRD Sulteng hadir langsung menemui masa aksi dan membuat MOU tentang penolakan kenaikan harga BBM.
Menurutnya sebagian besar anggota DPRD Sulteng sedang melaksanakan tugas yang telah menjadi kewajiban mereka yang telah diatur dalam undang-undang.
Diakhir pertemuan bersama masa Rahmawati berjanji akan meneruskan tuntutan IMM Palu kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Sulteng untuk di tindaklanjuti mengenai rencana kenaikan harga BBM.
IMM yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulteng sebelumnya berorasi menolak kenaikan harga BBM. Sebagaimana pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko) Luhut Binsar Pandjaitan terkait wacana kenaikan harga BBM yang rencananya diumumkan Presiden Jokowi pada 1 september 2022.
Keputusan ini menurut masa aksi membuktikan butanya pemerintah terhadap dampak buruk yang akan terjadi atas kenaikan harga BBM baik di sektor kesehatan, pendidikan, hingga pangan akan terkena imbasnya dan jelas menyengsarakan masyarakat di kemudian hari.
Massa aksi menilai ekonomi masyrakat yang belum pulih akibat pandemi semakin dipersulit dengan kenaikan harga BBM terutama pasti akan di rasakan oleh masyarakat lapisan terbawah.
Korlap aksi menyebut pemerintah harusnya dapat mengatasi dahulu subsidi BBM yang banyak salah sasaran lewat pembatasan jangan cari solusi tanpa berkeringat.(***).