PALU,CS – Seorang staf berinisial NNS di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendadak viral gegara saldo rekening BNI miliknya bertambah sebesar Rp14.885 Triliun lebih, Sabtu 24 September 2022.
Berdasarkan foto lembaran transaksi rekening yang beredar, bahwa saldo tabungan BNI milik NNS pada tanggal 22/09/22 tertulis sebanyak 14.885.530.818.45468 dengan kode sandi tertulis ‘DORM’.
Saldo milik NNS tiba-tiba gendut setelah hampir dua tahun terlihat tak ada transaksi.
Terakhir transaksi yang tercatat sebagaimana foto beredar pada tanggal 01/01/20 dengan kode sandi 10. Pada tanggal ini tertulis pada kolom debet angka nominal -13.057.432 namun dengan nilai nihil pada kolom kredit dan kolom saldo.
Dalam catatan transaksi rekening BNi yang beredar juga tidak tercatat sumber dana tersebut. Melainkan hanya tertulis kode sandi ‘DORM’.
Lantas apa sebenarnya arti untuk kode sandi ‘DORM’pada rekening BNI milik NNS.
Dilansir dari bni.co.id rekening tabungan dinyatakan pasif (dormant) jika selama 6 (enam) bulan berturut-turut pada rekening tersebut tidak ada transaksi debet dan kredit selain pendebetan dan pengkreditan oleh sistem karena biaya administrasi, denda saldo minimum, pajak dan bunga. Berlaku untuk nilai saldo berapapun yang ada di rekening.
Sedangkan untuk Rekening BNI Simpanan Pelajar akan dinyatakan pasif (dormant) bila tidak aktif selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut.
Apa Dampak Jika Rekening Tabungan Pasif (Dormant)?
Rekening tabungan pasif (dormant) tidak dapat dilakukan transaksi pendebetan antara lain:
Penarikan tunai dan pemindahbukuan/transfer melalui e-channel. Pembelanjaan di merchant/melalui EDC. Rekening tabungan pasif (dormant) tidak boleh dilakukan aktivasi e-channel.
Rekening tabungan pasif (dormant) bisa menerima transaksi transfer masuk selain melalui cabang/outlet BNI (transfer) dari bank lain/transfer dari transaksi e-channel) namun tidak merubah status rekening menjadi aktif.
Apakah Rekening Tabungan Pasif (Dormant) Bisa Diaktifkan Lagi?
Kalau status rekening tabunganmu dinyatakan pasif (dormant), kamu masih bisa mengaktifkannya kembali. Caranya :
Kamu dapat mengaktivasi rekeningmu yang dormant melalui seluruh cabang/outlet BNI, dengan melakukan transaksi setoran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), penarikan tunai atau pemindahbukuan debet rekening pasif (dormant) via teller.
Atau kamu dapat menghubungi BNI Call di 1500046 untuk mengecek status rekeningmu. Jika ternyata dormant, segera aktivasi kembali rekening tersebut di cabang/outlet BNI terdekat.
Rekening Tabungan Otomatis Tertutup
Jika saldo rekening tabungan sebesar 0 (nol) selama periode bulan tertentu, rekening tabungan kamu bisa ditutup. Ketentuannya, sebagai berikut :
Untuk rekening BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI Tappa (Taplus Pegawai dan Anggota), BNI Taplus Muda, BNI Taplus Muda Co-Brand, BNI Taplus Anak, dan BNI Emerald Saving, sistem BNI akan menutup rekening yang berstatus dormant dan tidak bersaldo (nol), dengan last financial date atau tanggal terakhir transaksi termasuk pembukuan oleh sistem adalah H-9 bulan, secara otomatis (autoclosure).
Rekening BNI Simpanan Pelajar akan ditutup oleh sistem BNI, jika telah berstatus rekening pasif (dormant) saldo di bawah atau sama dengan Rp 5.000,- (lima ribu rupiah), dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo.
Sebelumnya dilansir dari warta Sulawesi.id, warga Kabupaten Buol dihebohkan dengan adanya dana misterius sebesar Rp14.885 Triliun, masuk ke rekening pribadi salah seorang staf di Sekretariat Kantor DPRD Kabupaten Buol berinisial NNS.
Staf inisial NNS yang memiliki rekening di Bank BNI Cabang Buol itu, semula mengaku tidak percaya dengan isi tabungannya yang sudah berisi uang dengan jumlah fantastis sebesar Rp.14.885.530.818.454., (Rp14.885 Tiliun lebih).
NNS lalu membawa rekeningnya itu ke Kantor DPRD Buol lalu memperlihatkan kepada Sekretaris Dewan (Sekwan), Ketua DPRD Buol, serta rekan – rekannya di kantor itu.
Ketua DPRD Buol, Srikandi Batalipu yang dikonfirmasi media ini, membenarkan bahwa uang dengan nilai Rp14.885 Triliun lebih itu ada di rekening staf DPRD Buol itu.
“Iya itu benar sy ketemu dan liat rek nya,” tulis Ketua DPRD Buol, Srikandi Batalipu via WhatsApp kepada wartasulawesi.com Sabtu (24/9/2022).
Setelah melihat langsung rekening staf inial NNS itu, Srikandi Batalipu mengaku dirinya langsung meminta kepada yang bersangkutan untuk melaporkan hal itu Polres Buol.
Saya sudah hubungi pihak BNI, mereka akan mengusut tentang sumber dana,” ujar Ketua DPRD Buol dari Partai Golkar ini.
Bahkan kata Srikandi Batalipu, saat ini staf inisial NNS sangat ketakutan melihat dana sebesar itu masuk ke rekeningnya, sehingga pihaknya berupaya membuat dia tenang.
“Dia lagi ketakutan soalnya, jadi dikase tenang dulu,” tandas Srikandi Batalipu.
Kapolres Tolitoli, AKBP Hendrik yang dikonfirmasi mengaku baru mendengar hal itu dari media sosial, pihaknya akan mengecak kebenaran informasi tersebut.
“Baru dari medsos bang, nanti kita cek kebenarannya,” ujar Kapolres Buol via WhatsApp kepada wartasulawesi.com Sabtu sore (24/9/2022).
Sementara Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Buol, Munawir Nouk juga membenarkan adanya uang misterius yang masuk ke rekening stafnya.
”Iya betul itu, ada uang masuk kereningnya senilai Rp14 Triliun lebih. Saya saja hampir pinsan begitu melihat jumlahnya yang begitu banyak,” tutur Munawir Nouk seperti dilansir metrorealitas.com pada Sabtu (24/9/2022).
Munawir Nouk mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Bank BNI serta Polres Buol untuk menyelesaikan status dana misterius yang masuk secara tiba-tiba ke rekening stafnya itu.
”Insya Allah hari Senin, Kami akan koordinasikan dengan pihak bank dan Polres atas dana misterius ini,” kata Munawir Nouk.(TIM).