TOLITOLI,CS – Ketua panitia pelaksana undian Simpedes BRI Cabang Tolitoli, Hari Purwanto memberi penjelasan terkait proses undian yang dianggap mengabaikan suara adzan Dzuhur, Sabtu 17 Desember 2022 di Gedung Olah Raga (GOR) Mokodongan.
Hari menegaskan pihaknya sama sekali tidak berniat untuk itu. Menurutnya, hal tersebut terjadi di luar dugaan. Sebenarnya ungkap Hari, ia telah mengingatkan seorang rekannya untuk menyetop acara jika adzan Dzuhur tiba.
“Saat saya sibuk kontol meteran listrik, salah satu anggota sebelumnya sudah saya ingatkan, jika waktunya shalat dhuhur kegiatan di berhentikan. Namun ternyata ternyata yang saya ingatkan lagi keluar gedung saat azan berlangsung,”Haripurwanto, Sabtu malam 17 Desember 2022.
Hari juga membeberkan kegiatan undian bergeser dari waktu yang direncanakan. Awalnya kegiatan tersebut harusnya berakhir pukul 11.30 WITA sebelum waktu Dzuhur.
Sayangnya, terjadi beberapa kali pemadaman listrik oleh PLN sehingga acara tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan awal dan molor ke pukul 12,00 WITAbersamaan dengan azan shalat dhuhur.
Iapun menjelaskan puncak acara HUT BRI ke 177 pada kantor cabang BRI Tolitoli dilaksanakan malam hari. Puncak acara ini dihadiri Wakil Bupati Tolitoli Besar Bantilan, Ketua DPRD Tolitoli Randi Syaputra bersama unsur Forkompinda setempat. Pimpinan Cabang BRI juga turut hadir dalam puncak acara tersebut.
” dalam satu panggung dengan memainkan alat musik band selesai shalat isya tentu nya,,”Kata Haripurwanto yang membidangi urusan kredit di BRI Cabang Tolitoli ini
Pengundian hadiah yang dilaksanakan Kantor Cabang BRI Kabupaten Tolitoli diramaikan dengan sejumlah menarik, Sabtu 12 Desember 2022 di Gedung Olahraga Mokodongan, Jalan Veteran Kecamatan Baolan.
Bertema ‘panen hadiah simpedes’ semarak pengundian itu dihadiri ratusan nasabah BRI. Panitia menyediakan sound system jumbo agar pengumuman undian bisa terdengar baik hingga ke luar gedung.
Pesertanya pun larut dalam kemeriahan seremoni HUT ke 177 bank yang didirikan pertama kali oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja pada 16 Desember 1895 tersebut.
Terpantau sejak dimulai rangkaian pengundian pada pukul 10.00 WITA, acara terus berlangsung secara non stop hingga pukul 12.00 WITA, bahkan hingga masuk waktu adzan Dzuhur dikumandangkan.
Suara electon yang mengiringi prosesi undian terdengar begitu keras hingga menyamarkan suara azan Dzuhur ke gedung itu. Kemeriahan pun berlangsung tanpa jedah, meski hanya sekedar melewatkan adzan Dzuhur berkumandang.
Jarak masjid terdekat dari Gedung Mokodongan ini adalah Masjid Agung Al Mubarak, sekitar kurang lebih 300 meter. Masjid ini adalah masjid terbesar dengan jangkauan pelontar suara hingga ratusan meter.
Terpantau pula, saat adzan berkumandang, tak ada satupun orang dalam gedung yang mencoba untuk menyetop suara elekton tersebut.
Salah seorang jamaah salat Dzuhur di Masjid Agung Al Mubarak menyebut, ia kerap kali hadir dalam rapat-rapat di DPRD setempat. Jarak Kantor DPRD Tolitoli bahkan lebih dekat dengan masjid agung. Namun, para anggota DPRD Tolitoli tetap hormat dan menghentikan sejenak aktivitas jika suara adzan sudah terdengar.
Sayang seribu sayang pula, tak ada satupun panitia undian BRI Cabang Tolitoli yang berhasil ditemui ketika upaya konfirmasi di dalam gedung coba dilakukan. Seseorang yang sempat ditemui enggan menjawab dan tidak ambil peduli karena hingar-bingar pengundian tersebut. (Armen Djaru)