Ini Filosofi Tugu Lingkaran di Taman Nasional Palu

PALU,CS – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid meresmikan taman nasional di Jalan Hasanuddin Palu, Kamis 29 Desember 2022.

Ia juga menjelaskan filosofi property sculptor atau patung/tugu di dalam taman tersebut.

Property dalam taman nasional antara lain kolam air melingkar yang di tengahnya berdiri sebuah tugu berbentuk lingkaran spiral.

Di belakang tugu rencananya akan didirikan patung burung Garuda. Saat ini pembangunannya baru sebatas dudukan untuk patung Garuda.

Untuk kolam air melingkar, Hadianto menyebut berfilosofi kesejukan. Menurutnya Palu adalah kota panas karena berada di garis khatulistiwa.
Air ini menggambarkan kesejukan hati masyarakat Kota Palu.

“Kita berharap ini menggambarkan keteduhan, tenang dan kondusif. Meski ada istilah nakakabaga yang sesungguhnya keras kemauan,”kata Hadianto Rasyid.

Selanjutnya sculptor putaran. Ini menggambarkan putaran waktu sejak awal Kota Palu hingga yang akan datang. Lingkaran tersebut bermakna bahwa sejak awal Kota Palu berdiri akan terus bergerak dan tidak akan kembali bertemu pada gerakan putaran awalnya.

“Ini wujud Palu ketika awal dan masa akan datang. Palu alan terus bergerak dalam dengan semua kondisi dan dinamika yang ada,”jelasnya.

Sculptor lingkaran itu juga menggambarkan gelombang yang berarti masyarakat Palu adalah masyarakat yang kuat dan tangguh menghadapi segala cobaan.

“Kita tau ada bencana besar yang pernah terjadi tapi kita begitu cepat, mampu beradaptasi. Ini bermakna kita kuat menghadapi segala situasi,”paparnya.

Selanjutnya tugu Garuda yang akan didirikan di atas dudukan. Hadi sapaan akrabnya menyebut Garuda adalah lambang negara.

Tugu Garuda itu nantinya urai Hadi akan terlihat berada dalam tugu lingkaran jika diamati dari gedung juang.

“Letaknya berada dalam lingkaran. Ini menunjukkan persatuan dan kesatuan yang terbingkai dalam filosofi kesejukan dan ketangguhan serta gerak putaran,”urainya.

Hadi menambahkan, taman nasional ini memiliki konsep inklusif,integratif dan kontekstual. Taman yang nantinya bisa dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai golongan usia.

“Konsepnya ruang terbuka yang tak kenal usia. Anak, remaja dan lansia bisa beraktifitas di taman ini,”ucapnya.

Menurutnya konsep taman nasional ini juga tidak terlepas dari makna Jangan Lupakan Sejarah (Jas Merah) dari Bung Karno.

Bahwa taman ini menurutnya adalah sebuah tempat yang dijadikan tempat untuk mendeklarasikan Kota Palu menjadi bagian dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada sekitar 600 tahun yang lalu.

“Taman ini memiliki sejarah khusus. Tempat deklarasi Kota Palu menjadi bagian dari NKRI 600 tahun lalu,”paparnya lagi.

Wali kota berpesan kepada semua pihak utamanya masyarakat untuk bersama -sama menjaga taman bundaran nasional ini.

Peresmian taman nasional dihadiri unsur Forkompinda Palu dan Provinsi Sulteng. Wakil Wali Kota Palu dr Reny A Lamadjido, Sekretaris Kota, Irmayanti Pettalolo dan Ketua TP PKK Palu ,Diah Puspita ikut hadir dalam peresmian taman nasional yang dibangun dengan CSR PT Midi Indonesia tersebut (TIM).

Pos terkait