SULTENG,CS – Setelah resmi membuka poliklinik jantung, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menargetkan antara tahun 2024 sampai 2025 bisa meningkatkan pelayanannya hingga pada operasi pembedahan jantung.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Undata Sulteng, drg Herry Mulyadi menjelaskan, sejauh ini poliklinik jantung RSUD Undata baru pada sebatas layanan pemasangan cincin pada pembuluh darah untuk pasien jantung. Sejauh ini poli jantung RSUD Undata telah berhasil melakukan pemasangan cincin kepada tiga pasien.

Untuk target tersebut, Herry mengungkapkan pihaknya tengah menyekolahkan sebanyak 7 dokter ahli terkait penanganan jantung.

“Semua dokter terkait penyakit operasi jantung,”ungkap Herry, Selasa 7 Februari 2023 di ruang kerjanya.

Bersamaan dengan itu, pihaknya pun tengah mendorong kerjasama dengan BPJS Kesehatan agar biaya pasien terkait jantung nantinya bisa tertanggung dalam kepesertaan BPJS kesehatan. Karena sejauh ini pelayanan pasien jantung di RSUD Undata baru sebatas untuk pasien umum.

Namun prinsipnya jelas Herry, poli pelayanan jantung tersebut sesungguhnya bukan semata soal pasien bisa masuk tanggungan BPJS kesehatan. Akan tetapi upaya tersebut merupakan kemajuan bagi RS Undata yang kini sudah bisa melaksanakan pelayanan penyakit berat. Yang selama ini hanya bisa dilakukan rumah sakit Makassar, Surabaya, Jakarta dan Manado

“Karena ternyata persyaratan untuk mendapat cover BPJS kesehatan ini cukup berat. Karena mahal semua. Kita maklumi itu karena BPJS punya SOP, maka nanti setelah lengkap semuanya baru mereka (BPJS kesehatan) bisa membiayai,”jelasnya.

Sejauh ini pula ungkap Herry, terhadap pelayanan kemoterapi pada pasien kanker yang terbilang berat sudah tertanggung biaya dalam BPJS kesehatan per 1 Februari 2023.

“Alhamdulillah kemarin perawatan kemoterapi sudah bisa dengan BPJS kesehatan,”bebernya.

Pada bagian lain mantan Dirut RSUD Anutapura Palu ini menambahkan, pihaknya terus berbenah demi meningkatkan mutu pelayanan. Hal itu dilakukan bersamaan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) para medis dan pegawainya.

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), anggaran RS Undata terangnya bersumber dari tiga mata anggaran yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD dan BLUD.

Adapun rencana anggaran untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang pelayanan di RSUD Undata sebesar kurang lebih Rp75 milyar.

Terdiri dari sarana gedung sebesar kurang lebih Rp19 milyar dan peralatan kurang lebih Rp48 milyar. Lalu untuk kepentingan pelayanan pasien kanker dan IGD baru kurang lebih Rp42 milyar.

Kemudian terdapat sebanyak 8 8 ruangan poli yang baru dan banker radioterapi dan ruang IGD yang tahun 2023 ini juga mendapat sokongan anggaran dari Kementerian PUPR.

Selain itu RSUD Undata lanjutnya juga telah mendapat kepastian dari Gubernur Sulteng terkait penambahan alokasi pada APBD perubahan 2023 untuk melengkapi fasilitas tempat tidur di ruangan Insentif Care Unit (ICU).

“Terimakasih kepada Gubernur Sulteng karena kami mendapat tambahan anggaran untuk 5 tempat tidur untuk pelayanan ICU. Karena sejauh ini masih terbatas untuk melayani rujukan. Alhamdulillah pak Gubernur sudah bantu kurang lebih Rp5 Miliar untuk menunjang peralatan ICU tersebut,”ungkapnya lagi.

Terkait pembenahan lain yang saat ini dilakukan, RSUD Undata juga telah menyelesaikan piutang secara perlahan yang sejauh ini telah terealisasi sebesar 60persen dari total piutang.

“Sebagai rumah sakit rujukan, kami berkomitmen terus melakukan pembenahan. InsyaAllah semuanya bisa kita wujudkan,”demikian Herry (TIM)