PALU,CS – Subsidi tepat untuk BBM solar yang baru saja diterapkan di Kota Palu membawa perubahan signifikan terhadap antrian di SPBU. Sejumlah SPBU terpantau lengang seminggu belakangan. Truck yang biasanya mengular panjang kini tidak tampak lagi.

Setidaknya terpantau di SPBU 74.941.16 Jalan M Yamin Palu dan SPBU 74.941.03 Jalan Kartini, Jumat sore 17 Februari 2023. Dua SPBU ini jadi lowong. Tak ada truck yang mengantri untuk mendapat solar. Hanya terlihat kendaraan roda empat pribadi dan pemotor yang antri untuk BBM pertalite. Itupun tidak seberapa jumlahnya dan waktu antrian yang lebih singkat.

SPBU Jalan M Yamin dan SPBU jalan Kartini Palu ini termasuk dua SPBU yang menjadi langganan antrian truck dan mobil berbahan bakar solar subsidi.

Bukan hanya di SPBU tersebut. Kondisi serupa juga terpantau di SPBU 73.94108 Jalan Dewi Sartika dan SPBU 74.94127 Jalan Diponegoro. Dua SPBU ini sebelumnya menjadi SPBU yang paling padat antrian truk menunggu giliran pengisian solar. Jumat pagi 17 Februari 2023 antrian truck yang biasa mengular hingga ratusan meter tidak terlihat lagi.

Sejumlah pengendara mengaku, pendaftaran progam subsidi tepat sasaran ini cukup mudah diakses. Transaksi di SPBU pun diakui lebih mudah.

Usman Umar, salahsatu warga yang paling merasakan kemudahan mendapatkan solar tanpa perlu mengantri lama. Ditemui usai mengisi solar di SPBU Diponegoro, pria yang sehari-hari bekerja supir kampas barang campuran ini menyebut program subsidi tepat sasaran BBM subsidi merupakan hal yang telah lama ia harapkan. Alasan sederhana, agar subsidi BBM itu bisa dinikmati mereka yang berhak.

“Program ini bagus, lebih terarah subsidinya, kalau nda ada ini, orang bisa sembarangan ambil solar,”ujarnya.

Usman mengaku, ia pun tidak kesulitan untuk mendaftar sebagai penerima manfaat program subsidi tepat tersebut karena bisa langsung mendatangi petugas di SPBU.

“Pendaftaran pun dimudahkan, ada orang Pertamina petugas SPBU yang arahkan kita jadi kita sisa isi-isi saja,” imbuhnya.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, manfaat subsidi tepat antara lain bisa memberi jaminan ketersediaan barang karena tidak lagi diambil oleh yang tidak berhak dengan transaksi lebih cepat

“Yang paling terasa adalah antrian tiba-tiba berkurang drastis, dan ini yang menjadi keluhan masyarakat Palu selama ini dan terparah di Sulawesi,” ujar Fahrougi

Berdasarkan data Pertamina tercatat per 16 Februari 2023 pemilik QR Code subsidi tepat mencapai 10.783 kendaraan terdiri dari 5.528 kendaraan Pertalite (mesin bensin) dan 8.027 kendaraan Solar (mesin diesel).

Jumlah ini meningkat 50persen setelah pelaksanaan subsidi tepat per 9 Januari 2023 di Kota Palu. Transaksi solar harian juga didominasi 82persen menggunakan QR Code, sisanya diinput nopol scara manual.

“Dukungan Gubernur, Kapolda dan Muspida lain di Sulawesi Tengah sudah kita kantongi. Harapannya ini bisa di laksanakan menyeluruh secepatnya disemua kabupaten di Sulteng, karena itu harapan masyarakat,”pungkasnya.(TIM/**).