MOROWALI, CS – Bupati Morowali Taslim mengemukakan pertumbuhan investasi Kabupaten Morowali sampai dengan tahun 2022, sudah mencapai 96 triliun rupiah dan tumbuhnya investasi ini juga telah memberi dampak kepada daerah kita.
“Berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan penerimaan pendapatan yang diproyeksikan pada 2024 mencapai angka Rp 1,9 triliun,” ungkap Taslim saat membuka Musrenbang Kabupaten di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis 16 Maret 2023.
Dijelaskan Taslim, dengan hadirnya industri besar yang beroperasi di Kabupaten Morowali juga akan menciptakan tantangan didalam merencanakan pembangunan daerah, diantaranya meningkatnya migrasi pencari kerja dari daerah lain serta menyebabkan pertambahan penduduk.
“Pada tahun 2022 penduduk kita di Kabupaten Morowali tercatat 176,224 jiwa,” ungkapnya.
Kehadiran industri ini sambung Taslim, juga dapat meningkatnya daya saing pencari kerja antara tenaga kerja lokal dan dari luar daerah serta meningkatnya kepadatan pemukiman penduduk yang berpotensi pada pemukiman kumu.
“Termasuk kepadatan arus transportasi. Menurunnya kualitas layanan kesehatan menurunnya kualitas layanan pendidikan, potensi ancaman Keamanan dan ketertiban masyarakat, serta dampak sosial lainya,” paparnya.
Selain itu urai Taslim, dampak lainnya adalah kesenjangan pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor. Seperti yang diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali tahun 2022 yakni 28,21 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali, tertinggi kedua di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),” sebutnya.
“Pertumbuhan ekonomi ini tentunya perlu kita apresiasi, namun begitu masih perlu perbaikan, sebab pertumbuhan ekonomi kita masih didominasi pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 17, 22 persen. Dan sektor industri pengolahan sebesar 31,91 persen,” sambung Taslim.
Diungkapkan Taslim, di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang merupakan sektor dominan penggerak ekonomi masyarakat di Kabupaten Morowali, mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 1,81 persen.
“Hal itu disebabkan tingginya alih fungsi lahan dan turunnya kualitas lingkungan. Sementara untuk angka kemiskinan Kabupaten Morowali tahun 2022, berada pada 12,58 persen. Dan, angka stunting Kabupaten Morowali, berdasarkan data e-PPGBN, tahun 2022 sebesar 7,0 persen,”tandas Bupati Morawali.(MRM)