PALU,CS – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu terus berusaha memberi ruang yang seluas-seluasnya untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.
Setelah menggagas Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) inklusi yang melibatkan kelompok masyarakat marginal, Bappeda kini mengembangkan inovasi Musrenbang anak yang akan melibatkan anak dalam perencanaan pembangunan.
Kepala Bappeda Palu,Arfan mengemukakan, anak juga merupakan bagian dari warga Kota Palu. Namun sejauh ini aspirasi dari kalangan anak ternyata tidak tertampung dalam perencanaan pembangunan.
“Tidak tertampungnya aspirasi anak- anak ini karena mereka tidak punya wadah,”kata Arfan, Kamis 30 Maret 2023.
Rencana pelaksanaan Musrenbang ini jelas Arfan juga sebagai tindak lanjuti atas penetapan Kota Palu sebagai kota layak anak.
“Tahun 2023 ini kami akan membuka wadah bagi anak anak dalam menyampaikan aspirasinya. Ini kami bungkus dalam satu wadah yang di sebut Musrembang anak,”jelasnya.
Inovasi Musrenbang anak ujarnya diangkat melalui kearifan lokal yang bernama Forum Pojarita Nungana atau Ngana Raepe. Karena ternyata anak-anak jaman sekarang memiliki kecerdasan yang baik dan mempunyai aspirasi yang baik pula. Maka itu anak -anak perlu diberi ruang untuk mereka menyampaikan aspirasinya.
Model pelaksanaan Musrenbang anak lanjut Arfan saat ini sedang di desain. Namun sebagai langkah awal, nantinya di setiap kelurahan juga harus terbentuk forum anak agar aspirasi anak bisa berjenjang dari kelurahan hingga tingkat kota layaknya Musrenbang.
Lalu Pemkot Palu nantinya akan mewadahi dan membantu fasilitas yang mereka inginkan dari setiap kelurahan. Misalnya usulan pengadaan wadah permainan di ruang terbuka hijau.
Dalam Musrembang anak ini nantinya juga akan melibatkan stakeholder yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan anak-anak di Kota Palu.
“Saya pikir Musrenbang ini adalah jalan keluar untuk bisa mendengarkan aspirasi anak anak di kota Palu,”pungkasnya (**)