Tindaklanjuti Rekomendasi BPK, Ini Yang dilakukan Dinas PU Palu

PALU,CS – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah melatih sedikitnya 40 pejabat struktural lingkungan Dinas PU Palu. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan lingkungan Dinas PU Palu.

Pelatihan peningkatan kualitas pengawasan digelar dua hari, Senin 15 hingga Selasa 16 Mei 2023 di Hotel Paramasu, Jalan Domba Palu.

Kepala Dinas PU Palu Singgih B Prasetyo menjelaskan pelatihan ini merupakan tindak lanjut beberapa temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulteng. Dari temuan itu BPK RI merekomendasikan salahsatunya untuk melakukan peningkatan kapasitas pejabat dengan fungsi pengawasan.

“Kegiatan pelatihan ini hari ini adalah realisasi dari rencana aksi untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK tersebut,”kata Singgih yang membuka langsung pelatihan.

Kepada peserta pelatihan, Singgih menaruh harapan diwaktu mendatang temuan bisa berkurang bahkan dieliminir setelah adanya pelatihan ini.

Selain itu juga, pelatihan ini menurutnya akan menjadi syarat pada jenjang pelatihan yang lebih spesifik. Pelatihan spesifikasi ini rencananya akan dilaksanakan selanjutnya oleh Kementerian PUPR.

Pelatihan peningkatan kapasitas pengawasan ini berkaitan dengan kinerja dengan adminstrasi yang baik. Karena sebuah pekerjaan berjalan baik dan cepat diawali dengan admistrasi yang baik.

“Saya berharap peserta mengikuti dengan baik pelatihan ini. Simak baik-baik pematerinya, karena peserta dengan nilai terbaik yang akan menjadi prioritas ikut dalam pelatihan yang lebih spesifik nanti,”harapnya.

Usai membuka kegiatan, Singgih melanjutkan materi dengan sejumlah penekanan. Misalnya soal temuan BPK yang terjadi secara berulang setiap tahun. Hal ini hemat Singgih sebenarnya bisa dikurangi ketika pekerjaan dilakukan secara profesional.

“Maka profesionalisme yang harus lebih ditingkatkan,”sarannya.

Salahsatu potensi temuan lanjut Singgih adalah berkaitan dengan laporan – laporan yang kerap terjadi selisih. Itu disebabkan salahsatunya karena adanya perbedaan pemahaman.

Materi berkaitan teknik pengawasan disampaikan kemudian dua pemateri yakni Ir Syarifuddin dan Idham Chalik secara bergantian (TIM).

Pos terkait