SULTENG,CS – Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, Alimuddin Pa’ada berpendapat kualitas dan mutu pendidikan di Wilayah Sulteng masih jauh dari harapan. Oleh sebab itu, seluruh pemangku kepentingan harus serius dalam hal ini.

Alimudin mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015, Sulteng menempati urutan 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Berada di posisi 5 dari bawah. Sulteng hanya meraih 50,13 poin, satu tingkat di bawah Sulawesi Barat 50,15 poin dan di atas Papua Barat 49,13 poin.

Demikian Alimudin Pa’ada mewakili Ketua DPRD Sulteng dalam forum pemangku kepentingan program sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 di hotel Sultan Raja, Palu Selasa 16 Mei 2023.

Forum ini diselenggarakan Balai Penjamin Mutu Pendidikan Sulteng dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan

Alimuddin dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan maka perlu adanya komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.

Maka kegiatan ini menurutnya sangat bagus karena mempunyai moto membangun komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan

Karena mutu pendidikan harus menjadi titik fokus bagi pemangku kepentingan dan penyelenggara pendidikan khususnya di Sulteng

Sehingga diperlukan komitmen bersama antara Pemerintah, kepala sekolah, pengawas, guru, orng tua dan dunia usaha

Ia menjelaskan di Sulteng juga masih sangat banyak sekolah yang sangat tidak layak dalam hal sarana dan prasarana sebab ini menjadi salah satu faktor dalam menunjang mutu pendidikan.

Politisi Gerindra ini berharap adanya sekolah penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan dan Pemda sebagai katalis dalam rangka mempercepat peningkatan mutu pendidikan

Apalagi selama ini terlalu banyak beban yang ditanggung sekolah dan guru.

Untuk punya inisiatif membangun kerjasama dengan dunia usaha. Misalnya menggerakan CSR sebagai salah satu bagian dalam membantu mewujudkan mutu atau kualitas pendidikan yang baik

Ia mencontohkan di Sulawesi Selatan kini ada Peraturan Gubernur yang menjadi landasan sehingga pendidikan mendapat bantuan dari pelaku atau dunia usaha melalui CSRnya yang telah berjalan

Selanjutnya ia juga memberikan catatan dalam proses belajar ia berharap kedepan pembelajaran dilakukan secara holistik. Dimana ini dapat mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis.

Meliputi potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual. Namun hal ini dilakukan dibarengi dengan SDM yang unggul.

Ia menambahkan juga perlu peran pemerintah baik eksekutif DPRD untuk berkomitmen dalam memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan di Sulteng. Mengingat pula pascabencana masih banyak yang perlu dibenahi baik bangunan sekolah dan lainnya (**).