SULTENG,CS – Pemasangan lift di Gedung B DPRD Sulteng baru saja rampung. Meski begitu, penggunaan lift belum dioptimalkan penuh waktu 1×24 jam lantaran pekerjaan pemeliharaan fisik di gedung tersebut sedang berjalan.

Selain dianggap mengganggu proses pekerjaan pemeliharaan, lift tersebut saat ini juga hanya digunakan untuk kepentingan tertentu karena sedang dalam penyesuaian penggunaan daya listrik.

Waktu pekerjaan pemeliharaan fisik gedung B DPRD memang bersamaan dengan pengadaan lift berkapasitas 800 kg tersebut. Namun, pekerjaan pengadaan lift dan pemeliharaan gedung merupakan dua program yang terpisah baik secara penganggaran maupun waktunya.

Untuk memastikan lift telah selesai dan berfungsi, Sekretaris DPRD Sulteng Sitti Rachmi Amir Singi bersama Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Sulteng, Sony dan PPTK pengadaan lift, Carol, mengajak sejumlah wartawan untuk uji coba lift tersebut.

Berdasarkan amatan, lift ini digunakan untuk turun naik ke lantai 3 ruang kerja Fraksi DPRD Sulteng. Kekuatan ungkitnya bisa menampung 8 sampai 10 orang dewasa.

Dalam ruang lift juga dilengkapi dengan pendingin udara dan sejumlah tombol petunjuk tingkatan lantai yang dituju. Pastinya juga punya tombol buka tutup pintu lift sebagaimana umumnya. Sederhananya semua berfungsi dengan baik.

Di setiap lantai, boks lift terlihat belum menyatu. Ini lantaran pekerjaan rehabilitasi gedung termasuk lantai memang belum rampung dan sedang berjalan. Begitupun sisi-sisi dinding gedung dalam ruangan.

Sekwan memastikan pekerjaan pengadaan dan pemasangan lift sudah selesai. Bahkan BPK Perwakilan Sulteng juga sudah melakukan audit terhadap lift tersebut, dan hasilnya dinyatakan tidak ada masalah.

“Tidak ada pekerjaan yang mangkrak dalam pengadaan dan pemasangan lift gedung B. Itu sesuai hasil audit BPK,” kata Siti Rachmi, Selasa 23 Mei 2023.

Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Sulteng, Sony, menyebut pembatasan penggunaan lift dilakukan karena daya listrik yang ada saat ini belum memadai untuk mengoperasikan semua kebutuhan listrik di DPRD Sulteng.

Pembatasan pemakaian daya listrik terhadap lift itu menurutnya untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan karena daya listrik yang tidak stabil.

Maka untuk kepentingan itu, pihaknya telah berkoordinasi PLN untuk menghitung semua kebutuhan listrik termasuk lift itu.

“Dari PLN kita gunakan jasa AKLI untuk menghitung. Saat ini kami tinggal menunggu hasilnya saja,” jelas Sony.

Ia juga memastikan pekerjaan pemeliharaan gedung akan selesai sesuai waktu kontraknya pada tahun 2023 ini.

PPTK pengadaan lift, Carol menanggapi celah disetiap lantai yang terlihat belum menyatu. Menurutnya hal karena memang pekerjaan lantai terpisah dengan pekerjaan lift.

“Pemasangan lift serta pemeliharaan gedung itu terpisah. Pengadaan lift sendiri, pemasangan lantai juga sendiri,”terangnya.

Demikian halnya dengan dinding sekitar boks lift. Kata Carol memang belum terlihat rapi karena pekerjaan pemeliharaan belum selesai. Sedangkan untuk tegak lurus boks lift dan dinding, ia memastikan presisi boks berdiri tegak lurus melalui metode timbang.

“Itu (lift) sudah ditimbang. Kalau dindingnya nanti akan ditutup dalam proses finishing pekerjaan gedung,”jelas Carol (TIM).