SIGI, CS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan terus memacu peningkatan populasi sapi donggala.
Hal itu dibuktikan dengan tibanya mesin pengisi peralatan Vet untuk semen beku tabung sperma beku sapi, di Kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perbibitan ternak Sidera, di Kabupaten Sigi.
“Alhamdulillah, kita sudah memiliki mesin semen beku,” ucap Kepala UPTD Perbibitan ternak Sidera, Nur Hasan A. Modjo, di Sigi, Sabtu 3 Mei 2023.
Kata Nur Hasan, pengadaan mesin tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah Provinsi Sulteng dalam mendorong peningkatan populasi atau bibit sapi lokal Donggala yang berkalita.
Karena menurut pria yang akrab disapa Hasan itu, bahwa sapi Donggala sudah mendapat sertifikat dan pengakuan dari Kementerian Pertanian RI, sebagai populasi sapi lokal Sulteng.
Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan memanfaatkan mesin tersebut, Hasan mengaku sudah memiliki beberapa, namun masih berstatus sebagai pegawai honorer.
“Selain saya, ada beberapa pegawai honorer yang sudah terlatih untuk memanfaatkan mesin peralatan Vet untuk semen beku ini. Semoga saja pemerintah memberikan perhatian khusus, bisa mengangkat mereka menjadi ASN, karena keahlian mereka ini,” pinta Hasan.
Lanjut Hasan, sejauh ini kata Hasan, salah satu aksi yang dilakukan UPTD adalah, melakukan pemberdayaan kelompok ternak dalam peningkatan kualitas semen beku, dan produktifitas bibit ternak jenis Sapi Donggala melalui Inseminasi Buatan (IB).
“Kami di UPTD Sidera terus melakukan aksi perubahan dengan mengenalkan dan sekaligus mengajarkan sistem semen beku kepada kelompok ternak yang berasal dari Kabupaten Sigi dan Donggala. Karena sampel kita ambil dari Kabupaten Sigi dan Donggala,” ucapnya.
Ditambahkannya, hewan ternak lokal Sulteng khususnya Sapi Donggala yang populiasinya tertingginya di Kabupaten Donggala dan Lembah Palu, sudah diakui secara nasional. Bahkan populasinya terbanyak kedua setelah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Dengan adanya mesin ini, kami yakin populiasi kita akan cepat berkembang dan kita bisa mengirim sapi keprovinsi lain, seperti Kaliamntan Timur melalui pelabuhan Balikpapan. Tahun-tahun sebelumnya kita bisa mengirim sampai 11 ribu ekor sapi, dan kita optimis bisa lebih ditingkatkan lagi,” tandasnya. **