PALU,CS – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu akhirnya mulai membangun sekretariatnya di Jalan Lagarutu Lorong Dangelo II Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore, Palu. Pembangunan sekretariat ditandai peletakan batu pertama pembangunan yang digelar Senin pagi 17 Juli 2023.
Seremonial peletakan batu pertama dihadiri Ketua Majelis Etik AJI Palu, Mohamad Tasrif, dua mantan Ketua AJI masing-masing Amran Amier dan M Iqbal serta sejumlah ketua asosiasi jurnalis.
Tasrif Siara yang berkesempatan membawa sambutannya mengenang masa-masanya sebagai jurnalis kampus ketika ada tempat bernama balai wartawan.
“Saya masih ingat betul, saya dan Anto Sangadji sebagai wartawan kampus biasa berkumpul di balai wartawan. Di sana kami melakukan kegiatan jurnalistik, pelatihan, acara kesenian, bahkan musisi Leo Cristy tampil dengan mengenakan sarung tradisional Donggala,” kenangnya.
Kak Acip, sapaan akrabnya menyebut, menjadi jurnalis benar-benar adalah profesi otak dan mengenang suasana bekerja sebagai jurnalis.
Dalam kesempatan ini ia mengusulkan salahsatu sumber penggalangan dana untuk pembangunan sekretariat AJI yang perlu dipertimbangkan adalah dengan mengadakan pelatihan kehumasan bagi pemerintah daerah. AJI Palu dengan kapasitasnya kata Acip bisa melakukan hal itu dengan berharap anggaran yang diperoleh bisa disisihkan 80 persen untuk kepentingan itu.
“Pendekatan cerdas seperti ini harus diterapkan karena ini tidak melanggar prinsip jurnalistik,” katanya.
Ia menjelaskan, jurnalis berperan sebagai pengawas sosial bagi lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Peran mereka adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian di antara ketiga cabang pemerintahan ini dalam mengelola dana publik.
“Jadi sudah dideklarasikan bahwa kami bukan orang yang menjilat sepatu bot kekuasaan,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap pembangunan sekretariat jurnalis dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dan tidak menjadi masalah.
Ketua AJI Palu Yardin Hasan menyatakan, AJI Palu sudah berdiri sejak tahun 1998, sehingga saat ini berusia 27 tahun. Sepanjang perjalanannya, telah menemui berbagai peristiwa dan tantangan dalam dunia jurnalistik.
Untuk pertama kalinya, mereka akhirnya bisa mengamankan rumah baru untuk tujuan interaksi.
Yardin menyebut sekretariat bukan sekadar tempat pertemuan. Sekretariat juga mewakili sentuhan kemanusiaan untuk secara kolektif menghasilkan ide-ide advokasi atas nama komunitas dari perspektif jurnalistik.
“Jurnalisme bukan hanya menulis apa yang terjadi di lapangan, tapi juga mengadvokasi publik,” ujarnya.
Ia mengakui, kondisi AJI Palu saat ini tidak mungkin tercapai tanpa kontribusi para pendahulunya. Semua tahapan saling berhubungan.
“Makanya, peletakan batu pertama hari ini tidak lepas dari keterlibatan para pendahulu kita,” pungkasnya.
Ketua Panitia Pembangunan Sekretariat AJI Palu Mohamad Subarkah menjelaskan kebutuhan gedung sekretariat adalah 8 meter kali 6 meter.
Saat ini, panitia pembangunan sekretariat telah mengumpulkan anggaran sekitar Rp47 juta melalui sumbangan dari anggota AJI dan orang-orang simpatik yang mendukung tujuan AJI. Mereka juga mendapat bantuan material.
Sebagai ketua panitia, Subarkah mengundang individu, organisasi, atau siapapun yang ingin berkontribusi dalam pembangunan sekretariat AJI. Batas kontribusi ditetapkan maksimal Rp 5 juta untuk individu dan Rp 25 juta untuk organisasi. Donasi dapat ditransfer ke rekening Bank Mandiri 151-00-4714710-0 atas nama AJI Kota Palu. Bukti transfer harus dikirim kembali ke AJI Palu.
Harapan panitia adalah selesainya pembangunan sekretariat AJI Palu pada akhir tahun ini, sehingga rekan-rekan dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk kegiatan jurnalistik di Sulawesi Tengah.
Peletakan batu pertama turut dihadiri Pengurus Nasional Bidang Advokasi AJI Indo Ridwan Lapasere, Ketua IJTI Sulteng Hendra, Ketua AMSI Sulteng Moh.Iqbal , Ketua Panitia Pembangunan Mohammad Subarkah, Imam Abdul Manan, Ketua RT/RW : 05/01 : Hakim.(**).