SULTENG,CS – Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Tri Wulan (TW) II tahun 2023 tumbuh tinggi pada level 11,86persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan kawasan Sulawesi,Maluku dan Papua (Sulampua) dan nasional. Pertumbuhan ini menjadikan Sulteng sebagai ekonomi terbesar kedua di Sulampua di TW II 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulteng Dwiyanto Cahyo Sumirat dalam capacity building wartawan, Senin malam 29 Agustus 2023 di Balikpapan menjelaskan, secara sektoral, pertumbuhan ekonomi Sulteng didorong industri pengolahan dengan andil terbesar (8,35persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran, andil pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari net ekspor (7,29persen)

Pertumbuhan ekonomi Sulteng antara lain ditopang oleh kinerja positif industri pengolahan yakni penambahan kapasitas industri pengolahan di Sulteng terus berlanjut di TW II 2023 dan masih berada di level dua digit.

Kemudian subsektor industri logam dasar berperan besar terhadap industri pengolahan dan PDRB Sulteng dan Kabupaten Morowali serta Morowali Utara sebagai basis industri pengolahan di Sulteng menyerap realisasi yang tinggi. Industri pengolahan tumbuh tinggi di TW II 2023 meskipun pada level yang lebih rendah dari TW sebelumnya.

Selanjutnya penambahan kapasitas NPI mendorong kinerja industri pengolahan di triwulan II 2023 . Menurut Dwiyanto yang akrab disapa Anto, Indonesia mempunyai rantai pasok industri pengolahan nikel yang lengkap mulai dari sisi hulu kemudian sisi hilir.

Penambahan kapasitas produksi NPI terus berlanjut di TW II 2023 dan menambah jumlah line yang sudah beroperasi menjadi sekitar 82 lines. Di TW III 2023, menurutnya masih terdapat penambahan 1 lini produksi NPI. Dalam kaitan itu, PT IMIP di Morowali merupakan kawasan industri pengolahan nikel dengan kapasitas produksi terbesar di Sulteng.

Anto menjelaskan neraca perdagangan Luar Negeri (LN) Sulteng didominasi komoditas nikel. Dimana ekspor LN tumbuh tinggi di TW II 2023 karena sebagian besar ekspor LN Sulteng adalah komoditas turunan nikel besi dan baja dengan negara tujuan utama Tiongkok.

Sedangkan impor LN Sulteng didominasi bahan baku penolong dan barang modal yang merupakan komponen pendukung industri pengolahan nikel (TIM)