TOLITOLI,CS – Bupati Tolitoli Amran H Yahya dikabarkan bertolak ke Jakarta pada Selasa 11 September 2023 untuk berobat lanjut ke salahsatu Sumah Sakit (RS) di Jakarta, setelah mendapat perawatan intensif di RS Mokopido.
Langkah ini ia ambil untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Tolitoli.
Sebelumnya pada 5 September 2023 silam, tepat di momentum hari lahirnya, Bupati sempat dilarikan ke RS Mokopido lantaran kondisi kesehatannya mengalami drop karena kelelahan setelah meresmikan irigasi di Desa Dungingis Kecamatan Dako Pamean.
Fauzan, putranya membenarkan jika ayahnya bertolak ke Jakarta untuk kepentingan check up kesehatan lebih dalam. Menurutnya seorang Bupati harus memiliki kemampuan secara fisik psikis dalam melaksanakan tugas sebagai pimpinan tertinggi di daerah agar tercipta sebuah sistem penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di kabupaten Tolitoli,
Ditemui di kediaman Bale Tau Dako Lipu, Rabu 12 September 2023, Fauzan menyebut ada dua kemungkinan terkait rencana check up kesehatan ini.
“Jika bukan di Jakarta ,kemungkinan lanjut ke Rumah Sakit Penang Malaysia,”ungkap Fauzan.
Fauzan mengaku bersyukur karena ayahnya yang biasa ia sapa ‘Etta’, sebutan untuk orang tua bagi suku bugis, mau memeriksa kesehatan lebih dalam.
“Bersyukur Etta mau untuk chek kesehatan karena over semangat serta etos kerja sampai lupa kondisi badan,”ujarnya.
Ia juga mengaku ayahnya dalam aktifitas keseharian kerap lupa waktu karena banyaknya urusan. Bahkan beraktivitas hingga larut malam.
$seperti itulah keseharian orang tua selama jadi bupati. Terima tamu untuk bicarakan hal penting untuk pembangunan daerah kadang sampai larut malam,”pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Tolitoli Randi Saputra mengajak masyarakat Tolitoli agar mendoakan Bupati selalu sehat bersama keluarga dalam menjalankan amanah memimpin organisasi pemerintahan daerah Tolitoli
“Saya berharap kesehatan pak Amran Yahya segera pulih seperti sedia kala. Mari kita doakan Beliau selalu sehat,”harapnya (Armen Djaru)
