SIGI,CS – Ketua Pengurus Daerah Himpunan Pemuda Alkhairaat (PD HPA) Kabupaten Sigi, Moh Syarif Latadano, membantah jika dirinya terlibat dalam pemasangan baliho atau pamflet penolakan Muktamar Besar Alkhairaat.
Penegasan ini sebagai respon atas munculnya baliho tersebut dengan mengatas namakan HPA Sigi di depan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi, Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.
“Sebagai Ketua HPA Kabupaten Sigi, saya tidak pernah memberikan instruksi pribadi untuk membuat atau memasang baliho yang menentang atau membatalkan pelaksanaan Muktamar Alkhairaat,” tegas Syarif.
Syarif menegaskan dirinya tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas pembuatan baliho tersebut dengan nama HPA Sigi. Dia menganggap hal itu adalah pelanggaran terhadap aturan lembaga Badan Otonom (Banom) yang merupakan sayap Alkhairaat. Menurutnya, menolak atau menentang kegiatan yang diadakan oleh Alkhairaat adalah tindakan yang tidak tepat.
Syarif menyatakan bahwa jika terdapat permasalahan internal di dalam lembaga Alkhairaat, hal tersebut seharusnya diselesaikan di tingkat lembaga dan tidak melibatkan nama HPA, terutama HPA Sigi yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Alkhairaat ke depan.
“Saya ingin menegaskan sekali lagi, HPA Sigi tidak terlibat dalam pembuatan baliho atau dalam memberikan instruksi untuk memasang baliho yang menolak pelaksanaan Muktamar Alkhairaat,” tandasnya.
Mantan Komisioner KPU Sigi ini berharap agar pihak berwenang dapat menyelidiki siapa yang menyebarkan fitnah dengan mengatasnamakan HPA Sigi yang menolak Muktamar Alkhairaat. Hal ini dianggapnya dapat mengakibatkan ketegangan dan konflik yang tidak diinginkan menjelang pelaksanaan Muktamar Alkhairaat ke-11.
Dalam mendekati pelaksanaan Muktamar Alkhairaat, terlihat sejumlah individu yang memasang baliho di depan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, yang mengklaim berasal dari HPA Sigi dan menolak pelaksanaan Muktamar Alkhairaat.(**).