TOLITOLI,CS – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Tolitoli berencana membuka objek wisata arung jeram di Desa Wisata Malangga Kecamatan Galang. Sebagai persiapan awal, rencana itu ditandai dengan pelatihan kepemanduan arung jeram bagi sekitar 40 peserta yang digelar di Mitra Hotel sejak Jumat 22 hingga Sabtu 23 September 2023.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dispar Tolitoli, Nurahmansyah SP MM sekaligus ketua panitia dalam laporannya mengatakan pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi seluruh peserta yang nantinya dipersiapkan menjadi operator arung jeram saat objek wisata tersebut direalisasikan.

Antusias peserta kepemanduan arung jeram menyimak materi pelatihan

“Pelatihan kepemanduan arung jeram bagi operator arung jeram di Kabupaten ini diselenggarakan dengan metode 50persen penyampaian materi, 20persen diskusi dan 30persen praktik,” ujarnya.

Maman, sapaan akrabnya menjelaskan, tenaga pemandu yang ikut diikutkan dalam pelatihan direkrut dari tiga desa yakni Desa Oyom, Dadakitan dan Malangga. Pihaknya mendatangkan narasumber dari Arapaima Kayaks Sulteng untuk memberikan materi.

“Kami berharap, kegiatan pelatihan yang bersumber dari DAK Non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan Tahun 2023 ini, betul-betul dapat melahirkan oprator handal yang akan menjadi pemandu, ketika objek wisata arung jeram di kabupaten Tolitoli telah direalisasikan,”harapnya.

Kepala Dispar Tolitoli Yustiyanto Bantilan S Com M Si dalam sambutan berharap melalui pelatihan ini peserta dapat mengambil ilmu dan menerapkan ilmunya dalam memandu para wisatawan.

“Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam menambah pengetahuan dan kompetensi bagi pegawai operator arung jeram,” harapnya.

Apalagi menurutnya, wisata arung jeram juga menjadi salah satu olahraga wisata air yang mulai banyak diminati para wisatawan sehingga pihaknya merasa perlu segera merealisasikan objeknya, dengan mulai mempersiapkan upaya penganggarannya.

” Untuk mencapai tujuan tersebut, kami tengah mengupayakan anggarannya. Alhamdulillah telah mendapatkan respon baik, untuk itu maka saat ini, kami perlu meningkatkan kapasitas dan kemampuan personil melalui pelatihan ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan para pemandu,”tandasnya.

Yustiyanto menambahkan, sebelum penentuan Sungai Desa Malangga sebagai lokasi strategis objek wisata arung jeram, sebenarnya ada dua titik sungai lain yang cukup potensial, yakni Sungai Desa Oyom dan Dadakitan.

Namun sesuai hasil survey lapangan, sungai Malangga dipandang yang paling memiliki potensi sebagai sarana wisata arung jeram. Itu lantaran sungai Malangga didukung debit air dengan kondisi alur sungai dan juga kondisi alam di sekitar yang masih asri.

“Kita sudah pelajari, dari tiga desa tersebut, Desa Malangga yang potensial untuk kegiatan arung jeram,” imbuhnya. (Rendra)