SULTENG,CS – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar pelayanan serentak dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang berlangsung sejak 26 September 2023 hingga 4 Oktober 2023.
Dalam kegiatan ini, Sulteng menargetkan untuk melayani sebanyak 21.158 akseptor. Terdiri dari 5.075 akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) dan 16.083 akseptor non MJKP.
Sulteng menjadi salah satu dari 7 provinsi yang mendapatkan sambutan langsung dari Kepala BKKBN Pusat bersama Asisten Teritorial (Aster) Markas Besar TNI AD. Dalam sambutannya, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan bahwa sebelum dan selama pandemi, capaian kontrasepsi dapat kita lihat dari Persentase Pemakaian Kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) yang pada tahun 2019 belum mencapai 6persen.
Pada tahun 2018-2019, angkanya sebesar 59persen. Namun, pandemi menggerus capaian ini sebanyak 0,7-0,persen.
“Meskipun turun sebanyak itu, kita bersyukur karena penurunannya tidak terlalu signifikan. Sebelum pandemi, kita pernah mencapai angka 50persen pada tahun 2018. Akan tetapi, kami bersyukur bahwa selama pandemi yang sulit, kita berhasil mempertahankan mCPR sebesar 59persen. Kami mengucapkan terima kasih kepada TNI, IBI, IDI, PKB/PLKB,” ujar Hasto.
Meskipun mCPR kita belum mencapai 60persen dan MKJP juga belum sesuai harapan, data menunjukkan bahwa Total Fertilitas Rate (TFR) menurut BPS sudah mencapai 2,18persen,. Sementara data BKKBN sudah mencapai 2,14persen. Hal ini menandakan bahwa angka rata-rata perempuan hamil di seluruh Indonesia sudah di bawah 2,2.
Ini adalah pencapaian yang patut disyukuri karena target pada akhir tahun 2024 adalah mencapai 2,1, namun hari ini kita sudah mencapai 2,18.
“Untuk itu, sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung program kontrasepsi,”demikian Hasto (**)