SULTENG,CS – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) Novalina menjawab pemandangan umum fraksi Nasdem DPRD Sulteng terkait ancaman crisis pangan dan el-nino yang dibacakan dalam rapat paripurna DPRD Sulteng, Senin 16 Okktober 2023 di ruang sidang utama DPRD Sulteng.
Mewakili Gubernur Sulteng, Novalina menyebut Pemprov Sulteng telah melaksanakan sejumlah langkah konkrit. Ia juga berterima kasih atas apresiasi Fraksi Nasdem terhadap pidato Gubernur Sulteng pada penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD tahun anggaran 2024.
Kata Sekdaprov, peningkatan PAD yang tergambar dalam postur rancangan APBD tahun anggaran 2024 yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun .
Berkenaan dengan perlu adanya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa bahwa tahun anggaran 2023, pemerintah daerah menurutnya akan menguji coba pelaksanaan program digitalisasi desa melalui kegiatan smart village.
Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan berkaitan dengan program smart village yaitu melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi berbagi pakai gratis, system pemerintahan berbasis elektronik seperti sideka-ng (system informasi desa dan kawasan – new generation), aplikasi dasa wisma dan aplikasi desa wisata.
“Dalam pelaksanaannya akan terus diperluas ke beberapa desa lagi sehingga diharapkan dapat menyentuh hampir seluruh desa di wilayah Sulteng,”kata Novalina.
Bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng juga telah berkomitmen melalui rancangan APBD tahun anggaran 2024 untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dampak dari fenomena pemanasan suhu bumi (el nino) pada kegiatan rehabilitasi sejumlah jaringan irigasi di wilayah Sulteng.
Yakni melalui dinas cipta karya dan sumber daya air yang telah diproyeksikan lebih dari Rp20 miliar pada dinas cipta karya dan sumber daya air Sulteng, melalui program pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang lainnya 1000 ha-3000 ha dan daerah irigasi lintas daerah kabupaten/kota, antara lain :
Kegiatan pembangunan jaringan irigasi permukaan. Pembangunan daerah irigasi baru irigasi jonoege sebesar Rp5 miliar.
Kegiatan peningkatan jaringan irigasi permukaan berupa peningkatan daerah irigasi gintu sebesar Rp1.5 miliar. Peningkatan daerah irigasi Tolisu sebesar Rp1.5 miliar. Peningkatan daerah irigasi Warulama sebesar Rp1.5 miliar.
Peningkatan daerah irigasi Bunta sebesar Rp1.5 miliar
Lalu kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan berupa belanja modal bangunan pembawa irigasi pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Maoti (1.757 ha)/saluran sekunder sebesar Rp200 juta.
Selanjutnya, kegiatan rehabilitasi bendung irigasi antara lain, rehabilitasi bendung di Puna Kiri Kabupaten Poso (paket) sebesar Rp5 miliar.
Kegiatan penyusunan rencana teknis dan dokumen lingkungan hidup untuk kontruksi irigasi dan rawa berupa perencanaan sid daerah irigasi Watumaeta, Kabupaten Poso (paket) sebesar Rp1miliar.
Novalina melanjutkan, Pemprov Sulteng melalui dinas tanaman pangan dan hortikultura sesuai tupoksi yaitu fokus pada peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Berdasarkan data ksa BPS, September 2023, produksi besar Sulteng periode Januari – November 2023 sebesar 431.350 ton atau meningkat 3,76persen dibanding tahun 2022 yaitu 415.700 ton.
Konsumsi beras penduduk perkapita menurutnya sebesar 118 kg dikali jumlah penduduk tahun 2023 sebesar 3.115.508 jiwa = 367.632 ton beras. Sehingga terdapat surflus sebesar 63.718 ton beras.
Menurut Sekdaprov, ada beberapa kabupaten yang mengalami defisit produksi beras seperti Kabupaten Buol, Tojo Unauna, Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan Kota Palu, namun dapat terpenuhi melalui produksi beras kabupaten yang terdekat
Beberapa upaya yang dilakukan dalam pengembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura untuk memenuhi kebutuhan penduduk serta aktivitas perekonomian di perdesaan, antara lain , mengoptimalkan potensi lahan sawah seluas 128.154 ha. Untuk pertanaman padi, melaksanakan optimalisasi lahan terutama pada potensi sawah yang belum dimanfaatkan/bero.
Melakukan koordinasi/sosialisasi terhadap instansi terkait dan mendorong masyarakat agar lahan sawah yang tidak dapat ditanami padi sawah dapat diupayakan dengan tanaman padi lahan kering, jagung, kedelai dan tanaman hortikultura lainnya);
Meringankan beban petani melalui bantuan pemerintah pusat/daerah berupa prasarana seperti (rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pembangunan embung, irigasi perpompaan, jalan usahatani) dan sarana produksi (benih/bibit bersertifikat, bantuan pupuk, pupuk bersubsidi, alat mesin pertanian) serta melakukan sosialisasi untuk dapat mengakses permodalan melalui pemanfaatan dana KUR.
Melakukan sosialisasi serta mendorong para petani agar memasukan asuransi usahataninya setiap musim tanam, memaksimalkan SDM yang ada ditingkat lapangan serta merekrut tenaga penyuluh swadaya dari masyarakat petani untuk mendukung terlaksananya pembangunan pertanian di tingkat kecamatan/desa
Serta membangun korporasi pertanian pada areal sentra komoditas tanaman pangan dan hortikultura di tingkat kabupaten/kota dengan tujuan membangun ketersedian produksi secara kualitas dan kuantitas sehingga produk memiliki daya saing serta harga yang layak.(
Sebelumnya diberitakan, fraksi Nasdem DPRD Sulteng melalui juru bicaranya Adi Pitoyo membacakan pemandangan umum fraksi Nasdem. Salahsatu catatan fraksi Nasdem adalah terkait upaya Pemprov Sulteng mengantisipasi ancaman krisis pangan dan dampak badai el-nino. Fraksi Nasdem menilai Pemprov Sulteng tidak memiliki sense of crisis terhadap dua hal tersebut. Sebagaimana fraksi Nasdem memperhatikan program anggaran dalam Ranperda APBD Sulteng tahun 2024 TIM)