Masih Banyak Tanah Wakaf Belum Ber-Sertifikat di Palu

PALU,CS – Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Palu, Mohammad Rizal membuka kegiatan Pembinaan Nazhir se-Kota Palu, Kamis 30 November 2023 di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Palu.

Kegiatan yang diaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Palu ini mengangkat tema “Meningkatkan Profesionalisme dan Kemandirian Nazhir dalam Mengelola dan Mengembangkan Aset Wakaf.”

Rizal dalam sambutan wali kota menyampaikan, wakaf mempunyai potensi yang luar biasa untuk pemberdayaan masyarakat. Olehnya, dengan pembinaan Nazhir ini diharapkan wakaf bisa terkelola dengan baik.

Sehingga aset wakaf yang ada, dapat dikembangkan secara produktif dan mampu menggali dan memanfaatkan potensi yang tersebar di Kota Palu.

“Selain itu, dapat menambah kekuatan kepada kita untuk menyelesaikan tanah wakaf yang masih terbengkalai,” kata asisten.

Menurutnya, saat ini jumlah tanah wakaf yang bersertifikat jauh lebih kecil, jika di banding dengan tanah wakaf yang masih belum bersertifikat. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya pembinaan Nazhir ini bisa mempercepat penyelesaian tanah wakaf sesuai ketentuan.

Rizal berterima kasih kepada Kementerian Agama Kota Palu, kepada Ketua dan Pengurus Badan Wakaf Kota Palu, yang terus memberikan pendampingan, pembinaan, sehingga wakaf di Kota Palu dapat terkelola dengan baik.

“Oleh karena itu, kita akan melakukan upaya bersama-sama dengan lembaga lain dengan bersinergi, tidak lagi melakukan dengan sendiri-sendiri,” ujar asisten.

Asisten mengungkapkan, perlunya langkah progresif untuk menghidupkan wakaf yang telah berjalan sebelumnya, agar dapat berkontribusi kepada tingkat kesejahteraan ummat.

Karena wakaf, tidak terbatas pada ruang gerak yang selama ini dipandang sebagian kalangan, terbatas pada pemaknaan wakaf pada sarana ibadah, seperti Masjid, Musholla, dan tanah perkuburan.

Tapi lebih dari itu, kata asisten, Umat Islam harus menyadari bahwa wakaf sebagai salah satu komponen yang dapat meng-upgrade kemakmuran masyarakat.

Kepada kepala KUA di masing-masing kecamatan, asisten berharap kerjasamanya dengan para camat untuk penataan barang-barang wakaf menjadi lebih baik, dipetakan, dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat.

“Wakaf ini merupakan amanah umat yang diharapkan bermanfaat untuk umat dan jangan dibiarkan terlantar, yang justru menjadi kerikil-kerikil yang berpotensi pada permasalahan umat,” ungkap asisten.

Olehnya, asisten menyatakan harus memetakkan tanah mana saja yang sudah bersertifikat dan mana saja yang masih abu-abu. Semua harus saling bantu membantu, bahu membahu, dalam menyukseskan Program Badan Wakaf Indonesia kedepan (**)

 

Pos terkait