TOLITOLI,CS – Peredaran gelap narkotika merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum dan telah ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika. Berdasarkan data BNN tahun 2019 jumlah pengguna narkoba di Indonesia telah mencapai 1,95persen dari jumlah penduduk, atau sekitar 3,6 juta penduduk telah terpapar narkotika.
Penyalahgunaan narkoba bahkan telah menjadi berita yang setiap hari disuguhkan media lokal dan nasional, tidak terkecuali tentang massifnya penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah (Sulteng).
Daerah penghasil cengkeh ini seolah menjadi lokasi strategis perederan gelap narkotika utamanya jenis sabu-sabu. Ditengarai lantaran letak geografisnya yang berhadapan dengan daerah pemasok seperti Tawau dan Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara).
Data yang menyebut daerah pemasok itu setidaknya berdasarkan jumlah kasus yang ditangani Polres Tolitoli. Hampir seluruh pengungkapan kasus peredaran narkotika jenis sabu bersumber dari Kaltara.
Menyadari situasi tersebut, pihak Polres Tolitoli pun terus meningkatkan kesiagaan dalam mengawasi bisnis haram tersebut. Dari pengawasan itulah terungkap sejumlah kasus perederan yang terjadi secara beruntun dalam waktu berdekatan.
Jumlah pengungkapan kasus narkoba yang ditangani Polres Tolitoli sejak 4 Desember 2023 hingga Minggu 14 April 2024 sebanyak 7 orang pelaku dengan barang bukti seberat 4,151 kilogram. Data ini diambil sejak Kasat Narkoba Polres Tolitoli dijabat Iptu Herman Yoseph.
Perwira kelahiran Flores Nusa Tenggara Timur ini mengaku tidak pernah berhenti untuk menghimpun infomasi dan melakukan penyelidikan hingga membekuk satu-persatu para pelaku pengedar dan pemakai narkoba. Sejak menjabat pun, Herman Yoseph juga cukup rutin melakukan tes urine terhadap seluruh personil di Satreskrim Polres Tolitoli.
Berbekal kemampuan komunikasi yang baik, Iptu Herman Yosef punya banyak pengalaman. Ia pernah menjadi KBO Satresnarkoba di Polres Banggai serta hampir separuh masa dinasnya ia habiskan si satuan reserse criminal (Reskrim) sebelum menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Tolitoli.
Ditanya soal seberapa rusak generasi bangsa ini dengan peredaran narkoba saat ini? Iptu Herman Yosef berpendapat penyalahgunaan narkotika padakalangan remaja sejauh ini telah menunjukan peningkatan. Itu terjadi lantaran remaja cenderung ingin menyerap nilai-nilai baru, selalu ingin tahu dan selalu ingin mencoba hal baru. Termasuk kata Herman Yoseph kecendrungan remaja terhadap sesuatu hal yang mengandung bahaya atau resiko (risk taking behavior) yakni mencoba.
Sebab itu ia berharap pemberantasan penyalahgunaan yang digencarkan Satuan Reskrim Narkoba Polres Tolitoli butuh dukungan dari semua komponen masyarakat. Baik itu internal sampai pada Tingkat Polsek serta Bhabinkantibmas.
“Khususnya masyarakat. Jika sepakat Narkoba adalah musuh bersama ayo kita perangi bersama,”pungkasnya (Armen Djaru)