MOROWALI, CS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), menggelar sinkronisasi Program Kegiatan Bidang Kelautan dan Perikanan, di Salah satu hotel, di Morowali, Senin 10 Juni 2024 malam.

Sinkronisasi itu bertujuan untuk mendukung upaya gerak cepat menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan lebih maju, dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 12 Juni.

Kegiatan itu bertujuan untuk melakukan sinkronisasi program antara pusat, provinsi dan daerah, dalam pelaksanaan pembangunan Kelautdan dan Perikanan Provinsi Sulteng Tahun Anggaran 2024-2025.

Dikesempatan itu, Kepala DKP Sulteng, Moh. Arif Latjuba yang mewakili Gubernur Sulteng, mengatakan Sulteng dengan luas laut 74.452.37 Km persegi, serta garis pantai 7.010,6 Km, merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki empat Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan 1 WPP perairan daratan yang memupyai banyak potensi kelautan dan perikanan yang terkandung di dalamnya.

“Sulteng juga memiliki 155.544 penduduk yang menggantungkan kehidupan sehari-harinya sebagai nelayan, pembudidaya, pengolah pemasaran perikanan, serta petambak garam. Bahkan berdasarkan hasil Sensus Pertanian tahap satu Tahun 2023 terdapat 48.281 rumah tangga usaha perikanan yang terdapat di daerah ini,” terang Arif.

Menurutnya, hal itu menunjukan bahwa kelautan dan perikanan cukup banyak memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, di Sulteng dan dipandang masih cukup menjanjikan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Meski begitu, kata Arif, kondisi tersebut masih diperhadapkan oleh pelbagai kendala. Diantaranya, Sarana produksi yang belum optimal, jaminan kepastian usaha serta keamanan dan keselamatan kerja masih kurang, penguasaan iptek dan keterampilan masih lemah, keterbatasan akses terhadap iptek dan informasi, akses permodalan dan kelembagaan belum optimal, aspek regulasi yang terus mengalami penyesuaian, dan tingkat kemiskinan yang masih perlu diselesaikan.

“Ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, untuk segera menyelesaikannya,” katanya.

Membacakan sambutan Gubernur, Arif berharap, kegiatan sinkronisasi itu DKP kabupaten/kota mendorong produksi perikanan secara kuantitas dan kualitasm ikan demersal, nila, lele, mas, serta sidat, dengan penerapan tekonoligi dan inovasi yang tetap memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan ekologi sesuai prinsip blue economy.

Kegiatan itu dihadiri perwakilan Lima Dirjen Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, USAID ber IKAN, pejabat eselon III dan  IV DKP kabupaten/kota se Sulteng. Staf dan juga beberapa Narasumber dari KKP. (MRM)