PALU, CS – Peredaran narkoba di Kota Palu semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan pelajar. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu mencatat bahwa sabu merupakan jenis narkotika yang sering ditemukan di lingkungan sekolah.
Pejabat Analisis Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Palu, Pratiwi Eka Senli, S.I.P, mengungkapkan bahwa pihaknya sering menemukan narkoba jenis sabu, THD, lem, dan tembakau gorila yang dikonsumsi oleh pelajar.
“Pada razia bulan Januari 2024, kami menemukan 16 kasus pelajar yang menggunakan sabu-sabu. Kemudian pada razia Februari, ditemukan 7 kasus,” ujar Senli, saat sosialisasi di SMP Negeri 1 Palu, Selasa 9 Juli 2024.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, BNN Kota Palu secara intensif mengadakan sosialisasi di sekolah-sekolah.
“Dalam masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), kami memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan sosialisasi di tiga sekolah sekaligus,” tambahnya.
Selain sosialisasi, BNN Kota Palu juga rutin melakukan tes urine pada remaja usia pelajar untuk deteksi dini.
“Jika ada pelajar yang positif menggunakan narkoba, kami bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan asesmen guna menentukan apakah perlu dilakukan rehabilitasi rawat jalan atau inap,” jelas Senli.
Senli juga menyoroti modus operandi bandar narkoba yang terus menemukan cara untuk menyebarkan narkoba ke kalangan pelajar, salah satunya dengan membagikan rokok secara cuma-cuma yang kemudian diisi dengan sabu-sabu dijual dengan harga ekonomis, antara Rp 100.000 hingga Rp 120.000.
“Kadang-kadang, sabu-sabu dijual dengan harga terjangkau sehingga para pelajar bisa patungan untuk membeli,” tambahnya.
BNN Kota Palu juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.
“Lingkungan keluarga yang terjaga dapat membantu anak-anak untuk berani menolak narkoba,” tandas Senli.
Dengan upaya berkelanjutan dari BNN dan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan peredaran narkoba di Kota Palu dapat ditekan dan generasi muda terlindungi dari bahaya narkotika. **