MOROWALI, CS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggelar pencanangan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tahun 2024 di gedung olah raga setempat.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sekretariat Pemkab Morowali, Abdul Malik Hafid, menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio sebagai respons atas penemuan kasus lumpuh layu pada anak yang disebabkan oleh virus polio.
“Pemerintah menetapkannya oleh karena hal itu sebagai respon penemuan kasus lumpuh layu pada anak yang disebabkan oleh virus polio,” ungkap Abdul Malik saat membuka acara pada Selasa, 23 Juli 2024.
“Kasus lumpuh layu pada anak yang disebabkan oleh virus polio ini merupakan indikasi dari cakupan imunisasi polio yang rendah dan tidak merata di suatu wilayah,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dari tahun 2022 hingga saat ini, kasus polio tersebar di seluruh Kabupaten/Kota pada Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, dan regional Papua.
PIN Polio ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di 27 provinsi, tanpa terkecuali Kabupaten Morowali.
“Adapun untuk di Kabupaten Morowali, program ini menyasar 26.929 anak dengan usia 0 hingga 7 tahun,” jelasnya.
Selain itu, Abdul Malik mengungkapkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kesuksesan program ini.
“Kami berharap, dengan pelaksanaan PIN Polio ini, cakupan imunisasi dapat meningkat dan anak-anak di Morowali terlindungi dari bahaya polio,” tutupnya. (MRM)