Di sebuah daerah yang disebut sebagai negeri 1000 tambang, sebuah nama yang menggambarkan kekayaan alamnya yang melimpah, sosok pemimpin yang dirindukan telah kembali.

Morowali, wilayah yang kaya akan Sumber Daya Alam, menyaksikan kedatangan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Kuswandi dan H. Syahnil Umar, yang membawa harapan baru bagi masyarakatnya.

Pada Sabtu 24 Agustus 2024 sore yang cerah, Bandara Maleo menjadi saksi bisu saat ribuan warga Morowali berdiri berdesakan, menyambut KUSUKA, nama yang kini menggema di seantero negeri tambang ini.

Wajah-wajah penuh harapan menatap pesawat yang membawa calon pemimpin mereka, menanti dengan sabar saat Kuswandi dan Syahnil Umar melangkah turun, membawa serta harapan yang begitu besar.

Mereka bukan sekadar pasangan calon, tetapi simbol harapan di tengah kekayaan yang terkadang terasa jauh dari keseharian masyarakat. Morowali, dengan segala keindahannya, masih menyimpan cerita tentang rakyatnya yang harus berjuang untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Kekayaan tambang yang melimpah seakan menjadi ironi di tengah kesulitan hidup yang dirasakan oleh sebagian besar penduduknya. Di sinilah, KUSUKA muncul sebagai cahaya baru yang diharapkan mampu mengubah nasib dan masa depan mereka.

Saat kendaraan yang membawa pasangan KUSUKA melaju perlahan meninggalkan bandara, ribuan warga ikut berkonvoi, mengiringi perjalanan mereka menuju kediaman Kuswandi, di Kelurahan Lamberea, Kecamatan Bungku Tengah.

Di sepanjang jalan, gemuruh suara dukungan bercampur dengan haru, seolah merayakan kedatangan dua sosok yang dinanti-nantikan untuk membawa perubahan.

Namun, pemandangan yang paling menyentuh hati terjadi saat mereka tiba di kediaman Kuswandi. Di sana, bukan sekadar teriakan dukungan yang terdengar, melainkan isak tangis penuh haru dari warga yang menunggu. Air mata yang menetes bukan hanya ungkapan emosi sesaat, tetapi cerminan cinta yang mendalam, kerinduan akan pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan mereka. Tangisan itu adalah suara hati yang telah lama menunggu, berharap, dan kini melihat harapan itu semakin nyata dalam sosok KUSUKA.

Kuswandi, dengan penuh kerendahan hati, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan tanpa henti.

“Kami bisa ikut Pilkada, karena dukungan serta doa dari bapak dan ibu,” ucapnya dengan suara yang penuh kehangatan, disambut oleh sorakan dan tepuk tangan yang membahana.

Di mata mereka, Kuswandi bukan sekadar calon pemimpin, tetapi bagian dari keluarga besar Morowali yang siap memperjuangkan nasib bersama.

Di balik perjalanan panjang untuk mendapatkan dukungan partai-partai politik, tersimpan kisah perjuangan yang tidak mudah. Namun, dengan keyakinan dan doa, KUSUKA berhasil mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat dan Hanura, serta dalam waktu dekat, PDIP juga akan bergabung.

“Alhamdulillah, Allah SWT memperlancar perjalanan kami berdua,” ujar Kuswandi, menunjukkan keyakinan bahwa perjuangan ini bukan hanya miliknya dan Syahnil, tetapi milik seluruh warga Morowali yang mendambakan perubahan.

Pasangan KUSUKA adalah simbol dari impian yang lebih baik untuk Morowali. Di tengah negeri yang kaya akan tambang, mereka hadir sebagai janji untuk membawa kemakmuran yang lebih merata, untuk memastikan bahwa kekayaan alam yang melimpah juga dirasakan oleh setiap rakyatnya.

Di negeri 1000 tambang ini, Kuswandi dan Syahnil Umar telah menjadi sosok pemimpin yang dirindukan, pemimpin yang membawa serta harapan baru, pemimpin yang akan menulis babak baru dalam sejarah Morowali. *

Reporter : MRM
Editor : MOH.YAMIN