BANGGAI, CS – Sebuah bus yang mengangkut rombongan anak sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) milik PT. DSP mengalami kecelakaan tunggal di Kelurahan Tolando, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Kamis 5 September 2024 siang.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 13.15 WITA ketika bus dengan nomor polisi DN 969 BXC jatuh ke jurang sedalam 2 meter setelah mengalami mati mesin saat melintasi tanjakan.
Kapolsek Batui, IPTU Rudi Dg. Sumbung, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika bus sedang menjemput kepulangan anak-anak sekolah dari karyawan PT. DSP. Bus tersebut melaju dari Batui menuju lokasi perkebunan Seseba di Desa Honbola.
“Sesampainya di tanjakan, sebelum jalur pipa JOB Tomori, bus nahas tersebut mati mesin dan melorot hingga jatuh ke jurang kurang lebih 2 meter,” ujar IPTU Rudi, Jum’at 6 September 2024.
Sopir bus, berinisial MA (45) yang merupakan warga Kelurahan Balantang, Batui, berusaha menginjak rem saat mesin mati. Namun, karena bus berada di tanjakan yang cukup tinggi, kendaraan tersebut tetap meluncur mundur hingga terguling ke dalam jurang.
Para siswa di dalam bus, sebanyak 23 penumpang yang terdiri dari 2 anak TK dan 21 pelajar SD, segera berusaha menyelamatkan diri.
“Setelah kejadian, para siswa di dalam bus keluar dari dalam bus dan menyelamatkan diri masing-masing dari pintu belakang dibantu sopir,” jelas IPTU Rudi.
Akibat kecelakaan ini, 14 pelajar mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas Batui untuk mendapatkan perawatan medis.
“14 pelajar dibawa ke Puskesmas Batui dan 9 anak dibawa pulang ke rumah,” tambahnya.
Dari 14 pelajar yang mengalami luka, dua di antaranya, yakni Novita dan Jahira, harus dirujuk ke RSUD Luwuk untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Saat ini, pihak Polsek Batui telah melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) untuk mengamankan lokasi dan mengumpulkan keterangan. Proses evakuasi para korban juga melibatkan bantuan dari warga setempat.
“Untuk sementara bus masih ada di TKP dan sopirnya telah kami amankan,” tutup IPTU Rudi.
Kecelakaan ini menjadi perhatian bagi pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan transportasi anak sekolah di daerah tersebut, terutama saat melewati jalur yang berbahaya seperti tanjakan dan tikungan tajam. **