Pagi itu, angin sejuk dari alam Bahodopi berhembus lembut, menyelimuti pertemuan sederhana namun sarat makna di Pasar Rakyat Bahodopi.
Di tengah kesibukan pagi yang baru saja dimulai, Kuswandi, bakal calon Bupati Morowali, hadir bersama segenap rombongan tim suksesnya. Bukan untuk kampanye semata, tetapi untuk menyentuh hati rakyat kecil yang berjuang mengais rezeki di bawah langit Morowali yang biru.
“Di sini kami hadir untuk mendengarkan dan menyerap keluh kesah pedagang-pedagang yang ada di pasar ini,” ucap Kuswandi, suaranya tenang, namun tegas.
Kata-katanya mengalir hangat seperti mentari pagi yang menyapa. Dalam sorot matanya, terlihat ketulusan seorang pemimpin yang benar-benar ingin mendengar dan memahami apa yang dirasakan rakyatnya.
Bagaikan kesejukan alam yang menyegarkan jiwa, kehadiran Kuswandi pun disambut haru oleh warga pasar. Mereka melihat sosok yang tidak hanya datang membawa janji, tapi juga membawa hati yang lapang, seperti oase di tengah gurun.
“Mohon doa dan dukungannya. Agar saya yang menjadi Bupati,” ujar Kuswandi dengan nada penuh harap, seolah berbisik di antara gemerisik daun dan keramaian pasar. Kalimat sederhana yang terucap dari lubuk hatinya, mengalir merdu ke telinga rakyat jelata yang telah lama merindukan hadirnya pemimpin seperti dirinya.
Dalam pertemuan singkat namun penuh arti itu, Kuswandi menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pasar bagi kehidupan masyarakat.
“Untuk mengukur maju dengan tidaknya roda perekonomian di daerah kita, dapat dilihat melalui situasi pergerakan setiap pasar,” katanya.
Bagi Kuswandi, pasar bukan sekadar tempat jual beli; ia adalah nadi ekonomi yang berdenyut di setiap sudut Morowali. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pasar harus dipastikan tetap hidup, tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
“Kira-kira apa permasalahan sampai misalnya tidak berfungsi, pedagang maupun pembeli mulai sepi. Maka saat pasar mengalami kondisi seperti itu, pemerintah harus hadir memberikan tindakan nyata sebagai solusi dari permasalahan yang ada,” lanjutnya.
Bagi Kuswandi, tugas pemimpin adalah menjadi penggerak dan pemberi solusi, bukan sekadar pengamat yang diam di balik meja kekuasaan.
Sebagai mantan Ketua DPRD Morowali, Kuswandi memahami betul bahwa perubahan sekecil apapun di pasar dapat berdampak besar pada perekonomian masyarakat.
“Pasar dan pedagang harus kita tingkatkan dan makmurkan. Seperti itulah visi misi kami. Yakni, menuju Morowali adil makmur, merata untuk semua,” imbuhnya dengan penuh semangat.
Suara Kuswandi seperti berbaur dengan angin Bahodopi, mengalir ke setiap sudut pasar, membawa pesan tentang perubahan dan harapan.
Meski pertemuan itu hanya berlangsung singkat, kehadiran Kuswandi di Pasar Bahodopi meninggalkan kesan yang mendalam. Para pedagang yang sebelumnya sibuk dengan urusan dagangan mereka, sejenak terhenti untuk mendengarkan sosok yang selama ini mereka kenal tidak pernah neko-neko dalam mengambil keputusan.
Harapan mereka terwakili dalam tatapan dan senyum yang mengembang. Di antara aroma rempah dan hiruk pikuk pasar, mereka melihat sebuah janji—janji tentang masa depan yang lebih baik.
Pada Pilkada Morowali mendatang, Kuswandi berpasangan dengan H. Syahnil Umar sebagai calon Wakil Bupati, didukung oleh Partai Demokrat, Hanura, dan PDIP. Bersama-sama, mereka membawa harapan baru bagi Morowali, harapan tentang kepemimpinan yang lahir dari rakyat dan bekerja untuk rakyat.
Di bawah langit Bahodopi yang biru, pagi itu mereka menanam benih kepercayaan, sebuah harapan yang siap tumbuh subur di tanah Morowali yang penuh potensi. (MRM)