Rusdy Mastura Calon Gubernur Sulteng Termiskin

Calon Gubernur Sulteng Periode 2024-2029, H. Rusdy Mastura. (Foto: channelsulawesi.id)

PALU, CS – Jelang Pilkada 2024, perbedaan mencolok dalam jumlah harta kekayaan di antara calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi sorotan publik.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru, petahana Rusdy Mastura tercatat sebagai calon gubernur dengan kekayaan paling sedikit di antara dua kandidat lainnya.

Bacaan Lainnya

Laporan LHKPN yang diterima per 22 Februari 2023 menunjukkan bahwa kekayaan Rusdy Mastura, yang mencalonkan diri kembali bersama Sulaiman Agusto, tercatat senilai Rp7,09 miliar. Angka ini jauh di bawah dua pesaingnya, yaitu Anwar Hafid dan Ahmad Ali, yang memiliki kekayaan lebih dari Rp10 miliar.

Detail Harta Kekayaan Calon Gubernur Sulteng 2024:

  • Ahmad HM Ali, yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri, tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp132,5 miliar. Laporan LHKPN ini disampaikan pada 27 Maret 2023 untuk periodik 2022.
  • Anwar Hafid, yang berpasangan dengan dr. Reny A. Lamadjido, memiliki kekayaan sebesar Rp15,2 miliar. LHKPN ini dilaporkan pada 9 April 2023 untuk periodik 2023.
  • Rusdy Mastura, sebagai petahana, memiliki kekayaan senilai Rp7,09 miliar, menempatkannya sebagai calon dengan harta paling rendah.

Perbedaan signifikan ini memunculkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian pihak menilai bahwa kekayaan bukanlah indikator utama keberhasilan seorang pemimpin, melainkan integritas dan visi yang jelas untuk membangun daerah.

Namun, tak sedikit juga yang melihat kekayaan sebagai salah satu faktor pendukung yang dapat menunjukkan kapasitas calon dalam mengelola sumber daya dan menjalankan roda pemerintahan.

Pilkada Sulteng 2024 dipastikan akan menjadi ajang kompetisi sengit antara tiga pasangan calon gubernur:

  • Ahmad HM Ali-Abdul Karim Aljufri (nomor urut 1)
  • Anwar Hafid-Reny A. Lamadjido (nomor urut 2)
  • Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto (nomor urut 3)

Pilkada kali ini tidak hanya akan menentukan siapa yang memimpin provinsi ini dalam lima tahun ke depan, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana calon-calon pemimpin memanfaatkan sumber daya dan dukungan untuk meraih simpati rakyat.

Apakah kekayaan akan menjadi faktor penentu kemenangan, atau justru integritas, kredibilitas, dan program kerja yang akan memenangkan hati rakyat? Hanya waktu yang akan menjawab. **

Pos terkait